Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Musyawarah Tudang Sipulung Kab. Bone 2014 musim Oktober 2014 - Maret 2015

Dibutuhkan Upaya Kerjasama Pemerintah dan Petani

Musyawarah Tudang Sipulung yang berlangsung di Kantor Desa Lanca Kecamatan Tellu Siattinge, Kamis (4/9/2014) dibuka langsung oleh Bupati Bone, Dr. H.A.Fahsar M. Padjalangi, M.Si. Pembukaan musyawarah tudang sipulung ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian TPH Prov. Sulsel, Wakil Bupati, Ketua DPRD Kab. Bone, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Kepala BP4K Kab. Bone, Para pejabat SKPD, Pa’pananrang dan tamu undangan lainnya seperti Ir. Ahyar dan Prof. Jafar Baco dari BPTP Sulsel.
Turut hadir para penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan lingkup Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kab. Bone, Ketua Gapoktan, Ketua Kelompok Tani dan para petani yang sempat hadir dalam kegiatan ini.
Pada Kesempatan itu Ir. A. Arsal Achmad (Kepala BP4K Kab. Bone) mengatakan Pemerintah Kabupaten Bone melalui BP4K memberikan apresiasi yang tinggi kepada para petani dan para pelaku usaha bidang pertanian karena animo masyarakat untuk tetap melakukan musyawarah tudang sipulung ditengah kesibukan bertani mereka. Untuk itu lanjut Kepala BP4K dibutuhkan upaya kerjasama yang baik antara pemerintah dan petani dalam upaya meningkatkan hasil produksi beras sehingga target nasonal dapat tercapai.
Sementara itu Ir. Ahyar dari BPTP Sulsel mengatakan tujuan dari kegiatan ini dalam rangka memperoleh kesepakatan antara pelaku usaha petani dan pemerintah untuk meningkatkan hasil pertanian seperti padi, palawija dan hasil pertanian lainnya, serta pola dan jadwal tanam dengan memeperhatikan curah hujan dan kalender tanam (katam). Selain itu pemakaian pupuk yang berimbang dan pemanfaatan teknologi pertanian dan pemakaian bibit unggul serta mewaspadai munculnya seragam hama.

Pada kesempatan itu selain menyampaikan informasi mengenai kalender tanam dan Pa’pananrang (orang yang mampu memprakirakan cuaca berdasarkan kearifan lokal setempat) juga disampaikan tentang bagaimana cara pembuatan dan penggunaan pupuk organik melalui promi, pengendalian hama, juga memecahkan berbagai permasalahan petani dalam berusahatani.
Yusran A. Yahya
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment