Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Protozoa, Penyebab Diare pada Ternak Sapi

Protozoa adalah salah satu penyebab diare pada sapi potong. Jenis protozoa yang banyak ditemukan di peternakan sapi (khususnya di Di Amerika Serikat) adalah Coccidia, Cryptosporidia dan Giardia. Giardia baru ditemukan beberapa tahun yang lalu namun telah banyak kasus yang disebabkan oleh organisme ini, terutama pada pedet yang baru berusia 3-5 minggu.
Siklus hidup dari masing-masin protozoa ini berbeda. Untuk jenis Coccidia, memiliki siklus hidup 21 hari, oleh sebab itu tidak pernah menginfeksi  pedet yang usia dibawah itu (18 - 19 hari). Sedangkan jenis Cryptosporidia biasanya ditemukan pada pedet usia 7 - 21 hari, dan umumnya  menginfeksi bersama-sama dengan  rotavirus, coronavirus dan E. coli.

Namun, telur (oocyst) dari protozoa ini memiliki kelebihan dapat hidup dalam kondisi dormant (suri) di tanah dan kotoran ternak selama satu tahun. Infeksi pada tubuh sapi potong terjadi karena pada saat protozoa ini tertelan dan masuk kedalam usus, telur ini akan menetas dan berkembang biak dengan cara menempel dan masuk kedalam jaringan sel pada usus. Akibatnya percernaan dan penyerapan makanan akan terganggu.
Gejalanya tidak begitu jelas, tetapi sapi potong yang terinfeksi biasanya akan berkurang nafsu makannya, sehingga pertumbuhannya terhambat. Jika tingkat infeksi sudah parah, akan timbul diare (terkadang disertai darah), depresi, dehidrasi dan kehilangan berat badan secara perlahan.

Sumber : manglayang.blogsome.com
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment