Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Manajemen Budidaya Pertanian dan Komposisi Tanah

DIOLUHTAN-suluhtani. Tahukah anda komposisi tanah terdiri dari bahan-bahan apa saja? Lantas bagaimana hubungan budidaya pertanian dengan komposisi tanah? semua akan dibahas dibawah ini.

Budidaya Pertanian dan Komposisi Tanah – Pengertian Tanah
Jooffe dan Marbut, dua ahli ilmu tanah asal Amerika serikat mendefinisikan tanah sebagai tubuh alam (natural body) dimana ia terbentuk dan berkembang sebagai akibat dari kerjasama antara gaya-gaya alam (natural force) terhadap bahan-bahan alam (natural material) yang ada di permukaan bumi.
Tanah juga merupakan medium bagi pertumbuhan tanaman. Tanah dalam kadar tertentu menyediakan unsur hara dan mineral penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini nantinya diubah menjadi persenyawaan organik karbohidrat, lemak, protein dan lain-lain, setelah melewati proses penyerapan oleh akar tanaman.
Komposisi Tanah
Secara umum komposisi tanah terdiri dari empat komponen utama yaitu; bahan mineral, bahan organik, udara dan air tanah. Kadar komposisi tanah ini nantinya akan berpengaruh terhadap bentuk, warna, tekstur dan kesuburan tanah.
Contohnya untuk tanah dengan tekstur lempung berdebu (tanaman tumbuh dengan baik di atasnya) tersusun atas 25% udara, 25% air, 45% bahan mineral dan 5% bahan organik.

Air dan Udara tanah
Setiap tanah memiliki ruang pori-pori (pore space), yang nantinya akan diisi oleh udara dan air. Komposisi air dan udara dalam pori-pori tanah tidak selalu sama atau berubah-ubah. Perbandingan tersebut sangat tergantung pada kondisi cuaca dan faktor lingkungan lainnya.
Keberadaan air dan udara dalam tanah sangat penting bagi pertumbuhan tanaman dan mikroba tanah. Pada tanah yang subur dan gembur serta ditumbuhi dengan baik oleh tanaman, biasanya ruang pori-pori mencapai 50%. Dengan perbandingan antara air dan udara 1:1. Perbandingan ini bisa berubah sesuai dengan kondisi cuaca dan faktor lingkungan lainnya.
Air sangat berperan dalam menjaga kesegaran atau vigoritas tanaman. Selain itu air juga berfungsi untuk melarutkan unsur-unsur hara, sehingga dapat diserap dengan mudah oleh tanaman.
Bahan Mineral
Mineral inorganik adalah sumber hara potensial serta dapat menyediakan hampir semua unsur hara kecuali nitrogen bagi pertumbuhan tanaman. Mineral inorganik ini berasal dari pecahan-pecahan batu-batuan yang berukuran sangat kecil. Sehingga ada yang berukuran sangat kecil seperti liat dan ada juga yang berukuran agak besar (kasar) seperti pasir dan kerikil.
Kolloid (partikel/butiran) liat berukuran sangat halus sekali bahkan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Untuk melihatnya, para ahli ilmu tanah biasanya menggunakan mikroskop elektron. Dan untuk mengetahui jenis dan sifat-sifat kolloid ini digunakan sinar-X atau metoda lain.

Bahan Organik
Bahan organik adalah bahan mineral tanah yang sangat mudah lapuk. Ia merupakan sumber utama unsur nitrogen (N) di dalam tanah. Sedangkan hasil pelapukan dari bahan organik sangat penting yaitu humus. Humus ini nantinya bersama kolloid liat akan berfungsi sebagai bahan aktif yang merupakan gudang penyimpan atau pelepasan unsur hara bagi tanaman.
Pengaruh Sistem Budidaya Pertanian Terhadap Komposisi Tanah
Dalam sistem budidaya pertanian, pengolahan tanah merupakan suatu hal yang penting. Pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur tanah agar lebih gembur sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman dan menambah unsur hara melalui pemupukan.

Proses budidaya terus menerus sepanjang tahun akan mempengaruhi komposisi tanah, terutama komposisi bahan organik dan bahan mineral. Campuran koloid organik dan koloid liat yang umumnya terdapat pada lapisan tanah bagian atas lama kelamaan akan menipis.
Baik tergerus oleh aliran air maupun melalui proses penyerapan oleh tanaman yang dibudidayakan. Proses pemupukan sedikit banyak mensubstitusi kekurangan tersebut. Meskipun pada akhirnya tidak akan sebaik komposisi tanah awal.
Disarikan dari berbagai sumber
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment