Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Menanggulangi Kelangkaan Pendonor Dengan Darah Sintetis Dari Ternak Sapi, Bisakah?

DIOLUHTAN. Kelangkaan akan donor darah di seluruh dunia, membuat para ilmuwan berpikir keras utuk mencari darah pengganti, dengan syarat bebas dari infeksi virus dan yang dapat diberikan kepada pasien tanpa takut efek samping.

Saat ini ada delapan perusahaan yang melakukan uji coba darah sintetis. Salah satunya dilakukan oleh sebuah perusahaan di Amerika yaitu BioPure, yang membuat darah pengganti dengan menggunakan Plasma Darah Ternak Sapi.

Dibandingkan darah asli yang didapatkan dari donor, darah sintetis dari plasma sapi memiliki beberapa kelebihan, yaitu tidak butuh pemeriksaan ulang (cross match) dan tahan disimpan hingga 3 tahun tanpa harus dimasukkan ke dalam  lemari pendingin.
Uji coba pertama darah sintetis dari Plasma Darah Ternak Sapi yang disebut sebagai HBOC201, dilakukan di Australia pada bulan Mei 2011 yang lalu. Penerimanya adalah seorang pasien bernama Tamara Coakley (33 tahun), yang mengalami kecelakaan mobil.  Tulang punggung, tulang iga, tulang tengkorak dan paru- paru cidera cukup parah.
Pada saat mencapai rumah sakit, jumlah darah hanya sekitar 2 pints (sekitar 946.4 ml), akibatnya jantung gagal memompakan oksigen ke seluruh tubuhnya. Jumlah darah yang didonorkan oleh kerabatnya tidak mencukupi, akhirnya tim dokter di The Alfred Hospital di Melbourne memutuskan untuk memesan 10 pints (4,7 L) darah sintetis dari Amerika Serikat, yang belum pernah dicoba untuk ditransfusikan pada manusia. Upaya ini ternyata cukup berhasil, darah sintetis tersebut dapat masuk kedalam tubuh Tamara Coakley tanpa penolakan.
Perusahaan lain yang membuat darah sintetis adalah  Baxter Healthcare, yang mengolah haemoglobin dari darah  manusia yang telah kadaluarsa. Pemisahan Haemoglobin ini bukan tanpa masalah, karena hemoglobin tidak dalam keadaan utuh pada saat  dikeluarkan dari sel darah merah. Para peneliti di Baxter akhirnya  berhasil mencari jalan keluarnya dengan menggunakan obat aspirin dan teknologi yang  kemudian dipatenkan dengan nama HemAssist. Namun sayangnya cairan ini tidak dapat digunakan pada darah manusia yang masih segar.
Melihat berbagai percobaan yang dilakukan, semuanya bermuara pada pada satu unsur yaitu haemoglobin. Haemoglobin adalah protein dengan kandungan zat besi yang memberikan warna merah pada darah, yang berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dari paru-paru, untuk di sirkulasikan ke organ-organ vital dan jaringan tubuh yang memerlukannya.
Ketika tubuh kehilangan sejumlah besar darah, tekanan darah akan turun dan menyebabkan organ-organ tubuh mengalami kekurangan oksigen.  Dokter biasanya akan memberikan  garam atau larutan protein, untuk meningkatkan volume darah yang tersisa, sehingga jantung tetap dapat memompa darah. Namun cara ini memiliki efek samping yang kurang menguntungkan.
Baxter Healthcare sangat optimis dengan darah sintetis hasil produksinya. Oleh sebab itu perusahaan ini kemudian membangun sebuah pabrik darah sintetis  terbesar di dunia, dan mulai berproduksi pada tahun 1998.

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment