Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani, Kementan Gerakkan Penyuluhan

Pertemuan nasional untuk menggerakkan penyuluhan pada tahun 2016 serta tahun-tahun mendatang telah memutuskan langkah-langkah teknis untuk mewujudkan visi baru Kementerian Pertanian yakni “Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Badan PPSDMP), Pending Dadih Permana dalam pertemuan tersebut mengatakan untuk mewujudkan visi baru Kementan tersebut pada tahun 2016, Badan PPSDMP menggerakkan penyuluhan melalui Program Aksi Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu melalui penyuluhan, pendidikan dan pelatihan. “Inti dari gerakan pemberdayaan petani terpadu melalui penyuluhan, pendidikan dan pelatihan adalah peningkatan peran lembaga penyuluhan di tingkat kecamatan dalam mengoptimalkan penyuluhan pertanian,” tambahnya.
Tujuh strategi telah ditetapkan Badan PPSDMP dalam melaksanakan program aksi tersebut. Pertama, pemberdayaan kelompoktani  di sentra produksi pangan. Kedua, peningkatan kapasitas Balai Penyuluhan Kecamatan (BP3K). Ketiga, penumbuhan dan pemberdayaan penyuluh swadaya. Keempat, peningkatan kinerja penyuluh. Kelima, penyiapan SDM pertanian melalui TOT, diklat teknis dan diklat tematik di BP3K. Keenam, pengawalan mahasiswa dan kemitraan perguruan tinggi negeri. Ketujuh, penumbuhan wirausahawan muda pertanian.
Dukungan dan Fasilitasi
Dukungan dan fasilitasi program aksi ini melalui tiga jalur, yakni penyuluhan, pelatihan dan pendidikan pertanian. Dukungan  penyuluhan pertanian di antaranya berupa: pengawalan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan di 34 provinsi dan 514 kabupaten; Pemberdayaan 2.000 unit Balai Penyuluhan Kecamatan/BP3K melalui peningkatan kapasitas; Pengawalan dan pendampingan kelompoktani di lokasi sentra produksi pangan sebanyak 20.000 unit;  Penumbuhan 1.220 unit kelembagaan ekonomi petani;  Peningkatan kinerja penyuluh pertanian dilakukan melalui fasilitasi BOP bagi 25.196 orang Penyuluh Pertanian PNS, serta  honor dan BOP bagi 19.404 orang THL TB-Penyuluh Pertanian; Penumbuhan dan pengembangan 8.000 orang penyuluh swadaya.
Dukungan Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) dalam penyelenggaraan Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu yakni: Menyediakan kegiatan TOT, diklat teknis dan diklat tematik.TOT ditujukan untuk menyiapkan 300 orang calon fasilitator diklat teknis yang akan melatih 1.000 orang calon fasilitator diklat tematik di BP3K dan membekali PNS/THL TB-Penyuluh Pertanian dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan kegiatan pengawalan dan pendampingan Poktan di sentra pangan.
Materi pelatihan juga termasuk membekali penyuluh PNS/THL TB-Penyuluh Pertanian dalam melaksanakan pelaporan; Jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh penyuluh pertanian dalam melakukan pengawalan dan pendampingan tujuh komoditas strategis nasional telah diidentifikasi oleh Puslatan melalui workshop dengan direktorat teknis terkait; Selanjutnya UPT Pelatihan Pusat dan Daerah pada tahun 2016 akan menyelenggarakan diklat tematik bagi 12.000 orang Penyuluh PNS/THL TB-Penyuluh Pertanian dan 5.000 orang penyuluh swadaya di BP3K (On the Job Training/OJT); Dengan perhitungan satu penyuluh PNS membina delapan Poktan dan satu penyuluh swadaya membina empat Poktan, maka petani penerima manfaat dari Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu berjumlah 3.480.000 orang petani di sentra pangan.
Materi diklat tematik disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lapangan (tidak semua materi disampaikan); Diklat teknis padi harus selesai Maret 2016 untuk mengejar musim tanam April 2016. Bimbingan lanjutan hendaknya dipantau oleh atasan penyuluh pertanian yang telah dilatih (alumni diklat) untuk mengetahui seberapa jauh penerapan materi yang diperoleh selama diklat; Calon peserta (CP/CL) diklat ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan pihak sekretariat Bakorluh dan dinas teknis terkait di provinsi, guna mencari calon peserta diklat yang berasal dari sentra pangan.
Dukungan Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) dalam penyelenggaraan Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu:  fasilitasi penguatan BP3K dan desa-desa sentra pangan. Dengan membantu penyuluh dalam melakukan pengawalan dan pendampingan tujuh komoditas strategis nasional, para mahasiswa STPP dan dosen juga sekaligus memperoleh manfaat melalui kegiatan mahasiswa turun langsung ke lapangan; Pada tahun 2016, selain 200 orang dosen STPP, sejumlah dosen dari 14 Perguruan Tinggi yang menandatangani MOU dengan Pusdiktan juga akan turun ke lapangan. 
Sumber : Tabloid Sinar Tani dan Badan PPSDM Pertanian

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment