Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Selain TNI, Mentan Kerahkan 5.000 Mahasiswa bantu Penyuluh Pertanian,

DIOLUHTAN-Sukoharjo: Kekurangan tenaga penyuluh pertanian menyebabkan produksi pangan nasional semakin melempem. Seharusnya, tenanga penyuluh yang ideal untuk setiap desa dibutuhkan satu orang. Hal ini yang menyebabkan Indonesia masih kekurangan sebanyak 39 ribu tenaga penyuluh dari total 74 ribu desa yang ada.

Tenaga penyuluh honorer yang dilibatkan pun tak mampu pacu produksi pertanian. Bahkan, keterlibatan mereka sebagai penyuluh pertanian hanya dianggap sebagai simbol belaka. Pasalnya dalam kondisi nyata di lapangan, para tenaga penyuluh pertanian honorer ini hanya menjadi agen benih dan pupuk bagi para petani.

Melihat kondisi tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman akan melibatkan mahasiswa, dosen, kepala desa, babinsa, dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) sebagai penggerak dan pembimbing para petani. Bahkan, sebanyak 5.000 mahasiswa Indonesia seluruh Indonesia akan dilibatkan untuk bantu para petani meningkatkan produktivitas pangan pertanian.
"Kita akan melibatkan 5.000 mahasiswa se-Indonesia sebagai penggerak dan pembimbing para petani. Selain itu, yang terlibat untuk tenaga penyuluh ini adalah dosen, kepala desa, babinsa, KTNA, serta semua stakeholder pertanian," ujar Amran, saat ditemui dalam kunjungan ke Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Selasa, 27 Januari 2015.
Terkait swasembada pangan, Amran mengakui tak akan bisa terwujud jika hanya dilakukan oleh pihak Kementerian Pertanian (Kementan). Perlu dukungan dari semua pihak agar target swasembada pangan pertanian selama tiga tahun tersebut dapat terealisasi. "Jadi harus ada sinergi antara pemerintah, pengusaha, juga akademisi. Ketiga ini harus sinergi untuk menuju swasembada pangan nasional," pungkas Amran.
Sebagai informasi, pada 2015 Kementan menargetkan kenaikan produksi pangan pertanian di semua komoditas. Produksi padi ditargetkan naik menjadi 73,4 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung sebanyak 20,33 juta ton, kedelai 1,27 juta ton, serta gula menjadi 2,97 juta ton.
Sumber : Metrotvnews.com


Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment