Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Tingkatkan Produksi Padi dengan Inovasi Tiada Henti

Oleh : Mulyono Machmur

DIOLUHTAN. Tiga musim tanaman padi merupakan pengalaman yang sangat berharga, dalam menekuni menjadi seorang petani pemilik sekaligus penggarap tanaman padi. Pengalaman tersebut merupakan proses pembelajaran baik secara pribadi maupun berusaha tani secara berkelompok sehamparan. 
Secara kebetulan kelompok tersebut merupakan kerabat keluarga dekat dengan luas kurang lebih 30 hektar, relatif lebih mudah untuk membujuk dalam penerapan inovasi baru.
Sebagai bekal awal jadi petani padi antara lain pernah mengikuti kursus "Rice Production" selama tiga setengah bulan di Korea Selatan tahun 1991. Selain itu, selama lebih dari 30 tahun malang melintang menjadi pegawai Kementerian Pertanian. 
Pengalaman-pengalaman itulah yang menjadi motivasi tinggi untuk menekuni dunia pertanian secara pribadi. Berinteraksi dengan para petani dan penyuluh pertanian tidak menemukan kesulitan, mungkin pengalaman pernah menjadi Kepala Pusat Penyuluh Pertanian selama 3,5 tahun, menjadi Wakil Sekjen Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) 10 tahun, menjadi Sekjen PERHIPTANI 5 tahun, Ketua Umum DPP PERHIPTANI 5 tahun dan sampai sekarang masih menjadi Ketua Dewan Pembina DPP PERHIPTANI.
Motivasi yang kuat yaitu adanya rasa malu kalau seandainya padi di sawah saya lebih jelek dibanding dengan petani lainnya. Atas dasar dan motivasi itulah selama 3 musim tanaman padi produktivitas di atas 8 ton/ha bahkan pernah mencapai 11 ton/ha.
Inovasi utama yang diterapkan yaitu 3 syarat teknis budidaya padi, terdiri dari peningkatan produksi, stabilisasi produksi dan pengamanan produksi. Untuk peningkatan produksi ada 6 hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus : a). Pengolahan tanah sebagai media tanam; b). Penggunaan benih unggul; c). Jumlah populasi/ha; d). Jumlah anakan produktif per rumpun; e). Jumlah gabah per malai; f). Pemupukan. Stabilisasi produksi yang mendapatkan perhatian khusus yaitu : pengairan dan pengendalian OPT. Sedangkan pengamanan produksi yaitu perlakuan panen dan pasca panen.
Peningkatan Produksi dengan Aplikasi Inovasi Baru
Ada beberapa inovasi baru yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi. Pertama, pengolahan tanah sebagai media tanam yaitu dengan memperbaiki sifat fisik dan kimiawi tanah. Pengolahan tanah dengan menggunakan traktor harus dilakukan secara cermat, sering terjadi tanah dibajak dengan cepat sehingga banyak bagian tanah yang terlewat tidak dibajak (pembajak mengejar setoran).
Kedua, penggunaan benih unggul : benih yang telah dipilih/diseleksi dengan cara dimasukkan dalam air ± 20 liter ditambah garam 500 gram. Benih yang mengambang tidak dipakai dan benih yang tidak mengambang dipilih dan dibilas dengan air bersih, selanjutnya dilakukan pemeraman benih selama 1-2 hari, kemudian disemaikan pada bedengan yang telah disiapkan. Setelah 15 hari bibit padi dipindahkan dengan cara dicabut, kebiasaan mencuci akar berakibat kerusakan pada akar ditinggalkan, begitupun memotong ujung daun bibit tidak dilakukan, karena bibit akan luka dan harus melakukan proses penyembuhan sehingga pertumbuhan menjadi terlambat.
Ketiga jumlah populasi per hektar : jarak tanam 20x20 cm diharapkan populasi per hektar minimal 250.000 rumpun dengan jumlah tanam bibit per rumpun 3-4 bibit. Jumlah anakan produktif per rumpun antara 18-20 anakan atau 14-15 anakan pada umur 40-45 HST. Kedalaman tanam harus mendapatkan perhatian, tanaman terlalu dalam akan mengurangi jumlah anakan.


Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment