Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Pelajar SMP Takalar, Ciptakan Baterai dari Buah Pare

DIOLUHTAN.Takalar-Sulsel. Ditangan siswa-siswi kelas IX dari SMP Negeri 2 Kab. Takalar Sulsel, buah pare tidak lagi hanya dikenal sebagai sayuran hortikultura yang hanya enak dimakan, tapi kandungan di dalam buah tersebut bisa dijadikan energi listrik seperti baterai. Kami menemukannya dalam rangka mencari energi terbarukan yang ramah lingkungan. Penemuan ini juga atas bimbingan pengajar kami dalam bidang IPA khususnya tentang energi,” kata Nurul Izza Fajriani, salah satu dari tiga anak siswa-siswi kelas IX, SMP 2 Takalar yang mendemonstrasikan karya itu pada pameran pendidikan "Usaid Prioritas" untuk Kabupaten Takalar yang diadakan di Islamic Center, Rabu (18/3/2015).
BATERAI BUAH PARE - Tiga Siswa dari SMP 2 Takalar mendemonstrasikan penemuan baterai dari buah pare pada Pameran Pendidikan USAID PRIORITAS di Islamic Center Takalar, Rabu (18/3/2015). Foto: Mustajib

Berdasarkan penelitian mereka, ternyata buah pare mengandung senyawa basa yang bisa menggantikan serbuk karbon dalam baterai. Senyawa basa pada buah pare ini mengandung ion OH- yang bisa menghasilkan sumber listrik.
Caranya pun amat mudah untuk menghasilkan baterai dari buah pare ini, siapa saja bisa membuatnya. Pertama, buah pare diambil dalamnya saja dan dicacah-cacah diperas tidak boleh terlalu kering dan terlalu basah. Langkah kedua, batang karbon dan serbuk karbonnya dikeluarkan. Baterai yang telah kosong diisi dengan buah pare yang telah diperas. Masukkan kembali batang karbon baterai dan ditutup.
Hasilnya luar biasa. Ketika diuji cobakan untuk menghidupkan jam, penunjuk jam langsung bergerak tanda menyala, demikian juga untuk menyalakan lampu.
Setelah terbukti mampu membuat jam menyala. Siswa juga menguji besaran kandungan tegangan buah pare tersebut, dibandingkan dengan baterai asli dengan memakai alat meter dasar.
Seelah diuji coba, ternyata kandungan energinya tidak jauh berbeda dengan baterai asli. Kalau Baterai Paten memiliki voltase 1,5 volt dan baterai buah pare ini memiliki antara 1,3 sampai 1,4 volt.
Menurut Pak Mukhlis, penemuan ini memberikan sebuah nilai penting, bahwa dengan belajar model kontesktual para siswa menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata mereka. .
Hasil Karya anak ini ditampilkan pada acara Pameran Pendidikan USAID PRIORITAS yang diadakan di Gedung Islamic Center Takalar yang dimeriahkan oleh 24 stand dari 24 sekolah yang menampilkan berbagai produknya. Terdapat juga panggung tempat anak-anak mendemonstrasikan produk-produk inovasi mereka berdasarkan pembelajaran yang mereka terima.
Bupati Takalar, Dr. Burhanuddin Baharuddin yang hadir membuka acara pameran ini sangat mengapresiasi hasil karya tersebut. “ Semoga ke depan bisa dikembangkan lebih jauh, ke penemuan lainnya,” ujarnya.
Editor : Y. A. Yahya
Sumber : Kabar Makassar
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment