Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Memilih Materi dalam Penyuluhan Pertanian pun perlu Pertimbangan

DIOLUHTAN-suluhtani. Agar materi yang akan kita sampaikan benar-benar  efektif (sesuai dengan kebutuhan sasaran), maka dalam melakukan pemilihan materi penyuluhan pertanian hendaknya mempertimbangkan  hal-hal berikut ini :
  • Profitable, memberikan keuntungan yang nyata kepada sasaran;
  • Complementer, dapat mengisi kegiatan-kegiatan komplementer daripada kegiatan yang ada sekarang
  • Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat
  • Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi
  • Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran
  • Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan dan segera memberikan hasil yang nyata
  • In expensiveness, tidak memerlukan ongkos tambahan yang terlalu mahal
  • Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam penerapannya
  • Spectaculer impact, impact dari penerapannya menarik dan menonjol
  • Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda
Sehubungan dengan hal tersebut, Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993) memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :

1.    Materi Pokok (Vital)
Materi pokok merupakan materi yang benar-benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya. Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
2.    Materi Penting (Important) 
Materi penting berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
3.    Materi Penunjang (Helpful)
Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
4.    Materi Mubazir (Super flous)
Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada gayutannya dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasaran. Karena itu dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru dihindari penyampaian materi seperti ini.
Y.A.Y dari berbagai sumber
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment