Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Batu Empedu ternak Sapi, Obat Alami untuk Darah Tinggi

Sapi memang binatang yang sangat berguna dalam kehidupan manusia. Hampir semua bagian dari tubuh sapi dapat dipakai untuk berbagai keperluan manusia.
Di Negara Cina,yang terkenal dengan ilmu pengobatan kuno, menggunakan salah satu bagian dari tubuh sapi yang sebenarnya tidak berguna bagi hewan itu sendiri, yaitu : Batu Empedu Sapi sebagai obat alami.
Cara pengobatan ini telah digunakan lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Literatur Herbal Dasar Pengobatan Tiongkok kuno bahkan menempatkan Batu Empedu Sapi pada posisi teratas dari aneka obat alami. Para ahli pengobatan di Negara ini, menggunakan batu empedu sapi untuk mengobati penyakit mulut, terutama untuk menyembuhkan rasa sakit pada gusi, bahkan pada banyak kasus penyakit mulut akut.

Selain itu batu empedu sapi dapat juga digunakan untuk meredakan demam tinggi, pingsan, mengeluarkan substansi racun, sawan, stroke, epilepsi, dll. Batu empedu sapi ini sebenarnya tumbuh di dalam tubuh sapi yang sakit atau pada kasus kekurangan makanan. Karena tumbuh secara alami, jumlahnya sangat sedikit, oleh karena itu Batu Empedu sapi ini berharga sangat mahal.
Cerita mengenai khasiat Batu Empedu Sapi berasal dari seorang tabib terkenal di Tiongkok yang bernama Bian Que. Beliau adalah tabib pengobatan tradisional Tiongkok yang memiliki kemampuan supranatural dan mampu mengobati banyak orang.
Suatu hari dia memesan "batu Qingmen" untuk mengobati tetangganya, Gu Yangwen. Bian Que merencanakan untuk menumbuknya menjadi puyer, untuk mengobati penyakit stroke, darah tinggi dan kelumpuhan Gu Yangwen.
Saat sedang mengolah obat, Bian Que merasa terganggu karena  mendengar suara-suara  dari luar rumah . Segera  Bian Que mencari asal suara itu, yang ternyata itu berasal dari seekor sapi, milik Yangbao. Karena merasa terganggu dengan suara itu, Yang Bao  menyuruh pembantunya untuk membunuh saja sapi yang menyebabkan suara itu. Sapi itu sudah sakit sejak dua tahun yang lalu. Saat sapi itu dibunuh, Yangbao menemukan sebuah batu didalam empedu sapinya.
Bian Que tertarik akan batu itu dan meminta batu itu dari Yangbao. Beliau kemudian diberi batu empedu itu, yang ditaruhnya di satu tempat bersama dengan batu Qingmen. Saat itu ia mendapat kabar Yangwen diserang stroke. Bian Que bergegas berlari ke rumah tetangganya itu dan melihat Yangwen kejang, matanya melotot dan menutup berulang-ulang, dan mengeluarkan suara tercekik. Lengan dan kakinya terasa dingin dan nafasnya putus-putus, dan kondisinya sangat kritis.
Bian Que kemudian meminta bantuan Yang Bao untuk mengambil batu di rumahnya yang dikira batu Qingmen, menumbuknya, dan memberikannya kepada Yangwen. Beberapa saat kemudian Yangwen berhenti menggelepar, nafasnya kembali normal, dan siuman. Bian Que lalu ia berpikir, mungkinkah batu empedu sapi punya khasiat untuk membuka jalan nafas yang tersumbat dan melancarkan sistem saraf dalam tubuh.
Ia segera ingin membuktikannya. Keesokan harinya, dengan sengaja ia mengganti obat Yangwen, tidak lagi menggunakan batu Qingmen, melainkan diteruskan pengobatannya dengan bubuk batu empedu sapi. Tiga hari kemudian, kondisi Yangwen meningkat pesat secara menakjubkan. Dia tidak hanya sembuh dari stroke, bahkan bisa menggerakan kembali kaki dan lengannya yang lumpuh.
Dari kasus ini, Bian Que mengambil kesimpulan bahwa : Batu  yang terendam didalam empedu sapi dalam waktu yang lama, akan mempunyai sifat ”dingin”. Dengan sifat tersebut, batu empedu tersebut dapat berfungsi mengembalikan fungsi  pada organ hati dan ginjal pasien, membersihkan organ hati, membuka titik, melegakan ginjal dan menyembuhkan kelumpuhan.

Sumber : erabaru.net 
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment