Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Penyuluh Pertanian Latih Puluhan Kader Vaksinator Cegah Rabies

DIOLUHTAN. Sulsel. Penyuluh Pertanian pada Dinas Peternakan Kab. Bone, Yusran A. Yahya, SPt, MSi menggelar Bimtek dan Kursus Tani dalam rangkaian mensukseskan program “Desa Bebas Rabies” untuk melatih kader vaksinator rabies yang akan mengawal program bebas rabies di Desa Massila, Kec. Patimpeng, Kab. Bone, Sulawesi Selatan.


 Penyuluh Pertanian, Dinas Peternakan Kab. Bone, Yusran A. Yahya, SPt, MSi saat melatih Para Kader Vaksinator untuk Pencegaha Penyakit Rabies pada HPR

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di Balai Pertemuan Desa diikuti oleh petani-ternak yang mewakili dusunnya masing-masing.
Kegiatan tersebut dimaksudkan agar kader vaksinator rabies nantinya dapat melaksanakan vaksinasi dengan totalitas karena selama ini petugas pemberi vaksin (vaksinator) cukup terbatas sehingga vaksinasi kadang tidak maksimal
Kader Vaksinator melakukan Latihan, Kunjungan dan Demonstrasi

Dijelaskannya, pelatihan itu berkaitan erat dengan penanggulangan wabah rabies serta pelaksanaan program bebas rabies yang ditetapkan di Desa Massila. Selain mereka (kader vaksinator) paham bagaimana teknik vaksin yang juga diharapkan mampu memberikan antisipasi dan informasi tentang tanggap penyakit rabies secara efektif. “Kami berharap selain paham melakukan vaksinasi juga dengan kesadaran sendiri mau mengawasi hewan penular rabies yang belum di vaksin sehingga terbentuklah "Early Warning System (Sistem Peringatan Dini)" penyakit rabies pada anjing dan manusia” jelas Yusran
Sinergi Disnak dan Dinkes Hadapi Zoonosis
Cita-cita mewujudkan Desa tersebut diatas sebagai Desa bebas rabies dapat dicapai dengan memperhatikan sinergi sektor kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Melalui sinergi yang dikenal sebagai konsep “one health” tersebut penyakit zoonosis yang ditularkan hewan kepada manusia dapat diatasi secara intensif dan lebih dini. Selain itu, dukungan pemerintah juga sangat dibutuhkan.
Hal ini terungkap melalui diskusi kecil pada saat pegawai Dinas Peternakan Kab. Bone, pegawai Dinas Kesehatan Kab. Bone, Kepala Dusun Kadieng, beserta tokoh masyarakat beristirahat di rumah Kadus Kadieng, Massila (Sabtu/4/10/2017) disela-sela kegiatan masing-masing.  “Sinergi sektor “animal, human, dan ecosystems” ini dapat dilakukan melalui pendekatan lima pilar yang meliputi sosiokultural, teknis, organisasi, politik, dan sumber daya. Tanpa dukungan dari pemerintah mulai tingkat bawah ke atas misalnya, sulit mewujudkan penanggulangan zoonosis terintegrasi,” ujar Yusran A. Yahya. Penyuluh pertanian Disnak Kab. Bone kepada suluhtani.com usai diskusi.
Kadis Peternakan Kab. Bone, drh. H. Aris Handono memberikan arahan dan materi kepada para Kader Vaksinator

Kadis Peternakan Kab. Bone, drh. H. Aris Handono telah mengungkapkan saat Bimtek Vaksinator Rabies beberapa waktu lalu bahwa pihaknya telah melaksanakan sejumlah aktivitas dalam rangka membantu mewujudkan wilayah bebas rabies. Penyuluh bersama PPK Patimpeng telah melaksanakan program vaksinasi rabies, program pengendalian populasi Hewan Penular Rabies (HPR) melalui eliminasi dan nantinya akan dilakukan sterilisasi atau kebiri oleh dokter hewan. 
Source : Y.A.Yahya
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment