Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Olah Limbah Pertanian sebagai Pakan Sapi dilakukan Di P4S Tocinae

DIOLUHTAN-SULSEL. Diklat integrasi sapi dengan tanaman pangan bagi penyuluh pertanian angkatan ke-III yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang bekerjasama dengan Pusat Pelatian Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Tocinae Kab. Bone memasuki hari ke-3. Penyuluh pertanian yang berjumlah 30 orang dari 5 kabupaten (Maros, Wajo, Soppeng, Bone, dan Sinjai) dilatih sekaligus mempraktekkan mengenai mengolah limbah pertanian sebagai pakan yaitu membuat hay, silase, fermentasi jerami dan amoniasi jerami.
Widyaswara BBPP Kupang, Manix E. Manafe mengharapkan bahwa para peserta dapat menentukan jenis limbah tanaman pangan sebagai bahan pakan ternak serta dapat membuat/ mengolah pakan ternak dari limbah tanaman pangan. “Limbah tanaman pangan adalah bagian tanaman pangan yang tersedia dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan setelah produk utama dipanen, bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai pakan ternak : (a) Padi : bagian batang, tangkai bulir, daun dan dedak; (b) Jagung : bagian batang, daun, kulit buah dan tongkol; (c) Kedelei : bagian batang, daun, kulit buah, dan ampas kedelei; (d) Umbi : bagian batang, daun, ampas umbi; (e) Dan semua bahan hasil buah/umbi yang afkir” ujar Manix

Lanjut beliau, kendala pemanfaatan limbah tersebut adalah umumnya memiliki kualitas rendah dengan kandungan serat yang tinggi dan protein dan kecernaan yang rendah, produksi limbah pertanian bersifat musiman yaitu melimpah saat panen dan jumlah limbah pertanian yang dapat dikumpulkan oleh perternak terbatas karena tidak memiliki fasilitas untuk penyimpanan. Jadi dengan diklat ini kita akan meningkatkan kualitas dari bahan tersebut. “Keuntungan pemanfaatan limbah ini yaitu bisa untuk sanitasi lingkungan, menekan impor bahan pakan, menciptakan lapangan kerja baru serta memberi nilai tambah terhadap limbah tersebut” tandasnya

Diklat ini bertempat di P4S Tocinae, Desa Kajaolaliddong, Kec. Barebbo, yang dimulai dari tanggal 29 Juni s/d 5 Juli 2015. (yoush)


Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment