Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Petani Bontocani Dalam Mendukung Swasembada Pangan Perlu Alat BWD

DIOLUHTAN-SULSEL. Aktivitas produksi pertanian intensif pada suatu lahan tertentu telah mengakibatkan penurunan kandungan hara pada tanah yang bersangkutan.
Dalam hal budidaya padi untuk meningkatkan hasil produksi, yang perlu diperhatikan antara lain adalah pemupukan.
Pemupukan merupakan upaya penambahan unsur hara tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman, dengan memperhatikan dosis/takaran, waktu pemberian dan cara pemberian yang tepat. Demikian disampaikan Yusran A Yahya, penyuluh pertanian Kec. Bontocani saat memberikan pemecahan masalah kepada petani melalui selulernya. 
Ciri dari unsur hara tanah apabila ketersediannya kurang akan menunjukkan gejala kurang baik pada pertumbuhan dan menurunkan hasil, sedangkan bila berlebihan maka akan meracuni tanaman dan juga mengurangi hasil.”Bila manajemen pemupukan tidak sesuai secara proporsional maupun kondisional maka perkembangan tanaman justru akan tidak bagus sehingga hasil yang didapatkan juga tentunya tidak sesuai harapan” ujar Yusran
Dengan demikian lanjut beliau, dibutuhkan konsistensi dalam penerapan teknologi informasi, didukung oleh sarana yang berkaitan dengan hal tersebut salah satunya yaitu Bagan Warna Daun (BWD) “Kekurangan petani sekarang ini adalah tidak adanya sarana/alat BWD bagi mereka, padahal ini untuk mempermudah dalam pemantauan kebutuhan pupuk bagi tanaman padi sebagai tolok ukur untuk mengetahui bagaimana melakukan pemupukan sesuai jumlah/dosis dan waktu yang tepat” bebernya.
Untuk itu diharapkan kepada dinas terkait agar hal ini bisa dipenuhi, minimal 1 alat untuk 1 kelompok tani. Bahkan sebahagian besar penyuluh tidak dilengkapi fasilitas ini, padahal salah satu ujung tombak keberhasilan swasembada ini ada pada penyuluh. “Mudah-mudahan pemangku kepentingan bisa memperhatikan hal kecil ini agar tak ada lagi saling menyalahkan jika ada masalah dan yang terpenting tujuan swasembada dapat tercapai” harapnya.
(Yusran A. Yahya)
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment