Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Bank Pertanian ala Jokowi-JK, Bukti Keberpihakan kepada Petani

Saya sangat tertarik dengan ide Jokowi untuk mengadakan Bank Pertanian. Jokowi menyadari benar kelemahan rakyat Indonesia selama ini, Jokowi paham mengapa kita masih tetap tertinggal di banding dengan negara-negara tetangga, utamanya mengenai pertanian.
Kuncinya adalah tidak adanya keberpihakan dari kebijakan Pemerintah selama ini untuk petani, padahal lebih dari 50% penduduk Indonesia masih hidup dari sektor pertanian.
Kita tahu selama ini, betapa petani, hanya dijadikan sebagai objek penderita. Kebijakan-kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah tidak berpihak kepada mereka. Ironis memang, saat Negara mengatakan bahwa kita adalah Negara agraris, tetapi sektor pertanian kita malah terpuruk kecuali beberapa produk seperti kelapa sawit, karet, tetapi selebihnya, tertinggal.
Semua orang tahu, petani adalah masyarakat yang berpendidikan rendah. Mereka hanya dapat menerima nasib. Mereka tidak pernah tahu, mengapa harga-harga tanaman mereka bisa tinggi, tetapi malah sering harganya jatuh. Yang ada di benak mereka bagaimana menanam dengan baik dan menghasilkan produk dengan baik. Tatkala sudah panen, harga jatuh, harga sedang tinggi, mereka tidak paham, mereka hanya berkata “Nasib”.

Memang, kita sadar, petani belum berwawasan luas, yang kita prihatin adalah tatkala mereka masih dalam posisi terbelakang, Pemerintah tinggal diam, tidak ada mengedukasi agar mereka bisa sejahtera, entah lewat penyuluhan dan juga pembinaan-pembinaan. Adalah permainan para tengkulak dan kartel-kartel yang menentukan nasib para petani selama ini.
Petani tergantung kepada mereka baik mengenai harga maupun permodalan, itu sebabnya para petani masih tetap hidupnya susah dan terbelakang. Tidak ada perhatian yang serius dalam membina mereka. Bukan saja petani yang dirugikan tetapi konsumen juga menjadi korban dari permainan para tengkulak dan kartel-kartel yang mengatur komoditi pertanian ini.
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa selama ini, tidak ada keberpihakan Pemerintah di dalam membantu permodalan petani, ada KUR, dll. Tidak tepat sasaran.
Dalam beberapa minggu terakhir menarik apa yang dilakukan Jokowi sebagai Gubernur Jakarta. Dia membangun kerja sama dengan pemprov Lampung dan pemprov NTT untuk pengadaan komoditas pertanian dan peternakan untuk kebutuhan Jakarta.
Mengapa ini menarik?                          
1) Jokowi sadar benar, bahwa harga-harga bahan pangan di Jakarta dipengaruhi oleh supply dan demand. Dengan kerja sama yang dibangun oleh Jokowi dengan kedua daerah ini, menyusul dengan daerah yang lain, dapat dipastikan bahwa kebutuhan pangan DKI tidak akan terganggu oleh permainan kartel-kartel komoditi pertanian. Jokowi memotong rantai pemasaran dari para broker. Jokowi melalui PT Pasar Jaya, langsung membeli bahan pangan itu dari pihak pertama, sehingga cost lebih murah, dan terjamin ketersediaan Pangan. Akibatnya apa? Masyarakat Jakarta dijamin kebutuhan pangannya dan tidak tergantung dengan permainan pasar. Inilah yang harus dilakukan oleh para pemimpin sebenarnya. Tetapi tidak ada kata terlambat, Jokowi telah mengerjakannya.
2) Dengan kerja sama ini, petani dan peternak, menjadi terjamin akan hasil panen mereka. Mereka tidak perlu lagi pusing memikirkan bagaimana caranya agar hasil panennya untung. Dengan kerja sama seperti ini, kepastian pembeli dan produsen sudah jelas dan terjadi simbiosis mutualisma. Jokowi sadar benar, kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan yang baik. Petani sejahtera, masyarakat Jakarta mendapatkan harga pangan yang terjangkau.
3) Dengan kerja sama seperti ini, Jokowi telah berinvestasi di daerah lain dan menumbuhkan ekonomi baru, seperti diberitakan media, Jakarta akan berinvestasi sebesar RP 2 Triliun di daerah NTT untuk peternak sapi, itu hanya di awal saja. Ini ide yang sangat brilian dan sangat mengangkat kesejahteraan peternak di NTT.
Selain jenis kerja sama yang digagas Jokowi dengan beberapa Pemda yang lain. Jokowi akan membangun Bank Pertanian jika nanti terpilih. Ini adalah kebijakan yang sangat baik dan dapat dipastikan akan memperbaiki kesejahteraan petani. Sebab petani selama ini kekurangan modal dan perhatian dari pemerintah.
Bank pertanian akan mendukung kinerja petani. Petani tidak lagi harus menunggu panen agar bisa menanam kembali. Dengan adanya pinjaman dari Bank Pertanian dengan bunga yang relatif kecil, maka dapat dipastikan petani tidak akan tergantung lagi dengan Ijon. Petani akan memperoleh bargaining position yang bagus dalam menentukan harga hasil pertaniannya.
Dengan adanya Bank Pertanian, petani juga diajarkan untuk lebih disiplin, karena berurusan dengan bank dituntut kedisiplinan yang tinggi. Petani diyakini juga akan mengalami kredit macet nantinya, tetapi di situlah peranan pemerintah untuk mengedukasi agar petani mampu bersaing dan produktif.
Bank Pertanian saya yakini akan membawa dampak yang luar biasa, jika dikelola dengan baik benar. Jokowi dengan Bank Pertaniannya, akan mendorong petani untuk menjadi lebih maju. Sebab petani butuh modal dalam pengolahan tanah, pemupukan, pembibitan, pemeliharaan, termasuk hasil pasca panen.

Jokowi propetani, semoga Indonesia semakin maju. (Thompson Cyrus)

http://politik.kompasiana.com/2014/04/30/bank-pertanian-ala-jokowi-bukti-keberpihakan-kepada-petani-652718.html
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment