Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Buah Tomat dapat Meningkatkan Jumlah Sperma



Hampir semua orang tahu warna tomat. Warna tomat yang cerah merah banyak membuat orang untuk segera memakannya. Tomat mempunyai banyak sekali khasiat bagi kesehatan tubuh kita. Namun, banyak pula yang tidak senang dengan buah ini karena memiliki rasa agak sedikit kecut.
Kalau dirunut sejarahnya, tomat bernama latin Lyopercisum esculentum. Pada mulanya ditemukan di sekitar Peru, Ekuador, dan Bolivia. Lain halnya di Perancis, tomat dinamakan "apel cinta" atau pomme d'amour. Kenapa demikian, karena tomat diyakini mampu memulihkan lemah syahwat dan meningkatkan jumlah sperma serta menambah kegesitan.
Buah tomat yang ada terdapat di pasaran, umumnya memiliki dua warna, yakni merah dan hijau. Namun, tahukah Anda bahwa keduanya memiliki perbedaan kandungan. Buah tomat yang berwarna merah memiliki kandungan vitamin A dan C lima kali lebih banyak daripada yang berwarna hijau.
Selain itu buah tomat juga memilki kandungan mineral, serat, dan zat fitonutrien. Semua itu sangat menyehatkan tubuh.

"Diharapkan dalam pemilihan buah tomat adalah tomat yang sudah matang atau berwarna merah. Warna ini menentukan kandungan zat aktif di dalamnya," kata Prof. Dr. dr Veni Hadju, Phd., Senin, 28 Agustus.
Veni menjelaskan, tomat memang sangat tinggi vitamin A. Apalagi ada kandungan zat aktif pada kulitnya yang disebut Likopen, bersifat antioksidan tinggi. Jadi, sangat dianjurkan mengonsumsi jus dan saus tomat alami tanpa bahan kimia. Terutama untuk penderita kanker dan untuk mencegah penyakit jantung, serta penyakit degeneratif lainnya.
Risiko Kanker
Ahli gizi dan menu sehat dari Universitas Muslim Indonsia (UMI), Dr Andi Nurlindah SKM, M.Kes mengatakan, tomat juga mengandung mekanisme pelindung yang lain, seperti fungsi antithrombotic dan anti-radang.
“Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi tomat dapat mengurangi risiko kanker dan penyakit kardiovaskular, osteoporosis, kerusakan kulit yang disebabkan oleh cahaya ultraviolet, dan disfungsi kognitif,” kata Nurlinda kpada FAJAR, Selasa 28 Agustus.
Lebih lanjut ia menjelaskan, beberapa studi menunjukkan bahwa makan tomat dapat mengurangi risiko kanker. Peneliti di Harvard, kata Nurlinda, melaporkan bahwa pria yang makan lebih dari 10 porsi makanan berbasis tomat setiap hari dapat mengurangi risiko kanker prostat untuk berkembang sebesar 35 persen dibandingkan dengan mereka yang makan lebih sedikit tomat.
Studi lain menunjukkan bahwa konsumsi tomat dapat mengurangi risiko kolorektal, lambung, dan kanker paru-paru serta penyakit jantung.
“Sebuah studi klinis menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrat tomat setiap hari selama delapan minggu, memiliki keterkaitan dengan penurunan signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi ringan dan sedang. Para peneliti berasumsi bahwa efek antihipertensi adalah hasil dari aktivitas antioksidan dari ekstrak tomat ini,” tambah wakil dekan Fakultas Kesehatan UMI ini.
Fajar on-line
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment