DIOLUHTAN. Manajemen pemeliharaan pedet merupakan salah satu bagian dari proses
menciptakan bibit sapi berkualitas. Diperlukan penanganan yang tepat mulai dari
pedet lahir sampai dewasa. Salah satu manajemen penanganan pedet yang dinilai
sangat penting diperhatikan sebagai penentu produktivitasternak sapi adalah
manajemen penyapihan pedet.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat Acara Panen Pedet di Sulsel
Diungkapkan dari berbagai sumber, sebelum
penyapihan, pedet sangat rentan terserang penyakit hingga menyebabkan kematian
tinggi mencapai 50%.
Waktu Penyapihan yang Tepat
Pedet didefinisikan sebagai anak sapi yang baru lahir hingga berumur 8
bulan. Pedet yang baru dilahirkan (dan kondisinya sehat) dipelihara bersama
induknya di dalam satu kandang. Sumber makanan pedet untuk fase ini berupa
kolostrum dan susu induk. Setelah beberapa bulan barulah pedet dapat disapih.
Penyapihan merupakan proses pemisahan antara induk dan pedet agar
pemberian susu (baik susu yang berasal dari induk sendiri, induk lain, ataupun
susu buatan pabrik) dapat dihentikan. Tujuan penyapihan adalah untuk menghemat
biaya pembesaran pedet, meningkatkan volume susu induk yang dapat dijual, dan
mempersiapkan induk untuk kawin/bunting kembali.
Mempertimbangkan hal ini, maka sebaiknya penyapihan pedet dilakukan umur
12 minggu (3 bulan). Dari hasil penelitian, penyapihan pedet pada umur 12
minggu menghasilkan tingkat anestrus post partus (APP) dan calving interval
lebih pendek dibandingkan dengan penyapihan pedet pada umur 16 minggu (Affandhy
et al., 2010).
Prosedur Penyapihan yang Tepat
Titik kritis penyapihan yang tepat terletak pada tahap transisi pakan,
karena saat itu terjadi perubahan pakan dari susu menuju konsentrat dan
hijauan. Berikut prosedurnya:
Berikan pakan calf starter sedikit demi sedikit sejak pedet berumur 2-3
minggu untuk membiasakan pedet mengkonsumsi pakan padat dan mempercepat
penyapihan. Pakan calf starter biasanya mengandung protein kasar 18-20% dan TDN
75-80%.

Berikan suntikan vitamin A, D, dan E seperti yang terkandung dalam produk
AD3E Injection. Hal ini karena ketiga vitamin tersebut berfungsi meningkatkan
daya tahan tubuh pedet yang masih rentan terhadap infeksi bibit penyakit.
Berikan program pemberian obat cacing (Wormzol-B atau Wormectin Injeksi)
ketika pedet mulai berumur 1 bulan dan diulang setiap 3 bulan untuk mencegah
penyakit cacingan yang dapat mengancam pedet.
Ketika pedet menginjak umur 2 bulan, pemberian susu dapat mulai dikurangi
sedikit demi sedikit dan pakan calf starter maupun hijauan mulai ditingkatkan.
Selama periode ini akan terjadi perubahan fungsi rumen dari kondisi
pre-ruminant menjadi ruminansia sejati yang ditandai oleh meningkatnya volume
dan pertumbuhan papilla rumen.
Ketika pedet memasuki umur 3 bulan atau ketika pedet sudah mampu
mengkonsumsi pakan calf starter sebanyak 0,5-0,7 kg/ekor/hari dan hijauan 1,5-2
kg/ekor/hari, maka bisa dikatakan rumen pedet sudah berkembang dengan baik.
Pada kondisi demikian pemberian susu bisa dihentikan dan pedet mulai memasuki
fase lepas sapih.

Berikan suplemen Injeksi Vitamin B Kompleks atau Vita B Plex Bolus untuk
membantu meningkatkan pertumbuhan bobot badan pedet.
Berikan pula suplemen Mineral Feed Supplement-S untuk melengkapi
kebutuhan mineral pedet yang sering tidak tercukupi dari pakan kosentrat maupun
hijauan.
Pada tahap lepas sapi, pedet dipelihara di dalam kandang kelompok sesuai
dengan jenis kelamin, umur, dan bobot badannya. Artinya, pedet jantan dan
betina dipelihara di dalam kandang yang berbeda.
Berikan antibiotik (Trimezyn Bolus, Medoxy-LA,atau Kanamin) jika pedet
terlihat kurang sehat (seperti mengalami penyakit pernapasan atau diare).
Selalu kontrol dan segera pisahkan pedet yang sakit dengan pedet yang sehat untuk
menghindari penularan penyakit. Salam.
Sumber : www.trobos.com