DIOLUHTAN. Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) siap mengalokasikan anggaran untuk membangun mina padi sekitar 4 ribu
hektar (ha) pada 2017. Kementan juga siap bersinergi dengan Kementerian
Kelautan dan Perikanan dalam pelaksanakannya.
Pengembangan Mina Padi di Bontocani, Sulawesi Selatan (ilustrasi)
Saat Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 di Boyolali, beberapa waktu lalu,
Presiden RI, Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
mengunjungi lokasi mina padi. Bahkan Presiden sempat panen ikan di lokasi mina
padi.
Mina padi adalah suatu bentuk usaha tani gabungan (combined farming) yang
memanfaatkan genangan air sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam untuk
budidaya ikan air tawar. Dengan demikian akan meningkatkan efisiensi lahan
karena satu lahan menjadi sarana untuk budidaya dua komoditas sekaligus. “Mina padi bagus untuk
meningkatkan pendapatan petani. Kami juga mendapat contoh mina padi di beberapa
tempat,” kata Direktur Budidaya Serealia Ditjen Tanaman Pangan, Nandang Sunandar
di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Nandang mengatakan, pemerintah akan menyiapkan anggaran pada tahun depan
untuk pengembangan mina padi dengan anggaran 4 ribu ha di seluruh Indonesia.
Namun masih menggunakan cara yang konvensial, sehingga tidak mengganggu luas
tanam yang sudah ada. Karena itu program ini akan dilakukan di beberapa
provinsi terpilih yang memang secara historis memiliki budaya mina padi. “Tapi tidak tertutup kemungkinan untuk yang
tidak memiliki historis budaya mina padi,” ujarnya.

Kementan akan mengkoordinasikan dengan dinas provinsi yang mau mengambil
program tersebut. Untuk kelangan petaninya, Nandang mengatakan, bisa disiasati
dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani melalui pembinaan dan
pelatihan dari penyuluh. Tia
Sumber : Tabloid Sinar Tani