Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Abaikan Prinsip Kesejahterahan Hewan, Sesalkan Penarikan Sapi di Jalanan dengan Mobil


DIOLUHTAN. Sulsel. Warganet di Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Bulukumba dikagetkan dengan beredarnya beberapa foto dan video seekor sapi yang diduga ditarik mobil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Bulukumba.  Saat itu, Satpol PP Bulukumba sedang menertibkan hewan ternak yang berkeliaran di tengah kota Bulukumba yang dapat mengganggu ketentraman warga khususnya pengendara.
Foto dan video tersebut mulai beredar di Facebook sejak Rabu, (7/3/2018) lalu, dan telah ditanggapi ribuan warganet.
“Begini cara satpol PP kalau ada hewan yang ditangkap kah? tidak ada sama sekali rasa kasihannya, biarpun itu hewan harus dikasihani, diikat di mobil patroli baru ditarik, malahan sampai berdarah2,” tulis Muhammad Irham dalam keterangan foto dan video diunggah dalam group Facebook “Laporan Warga Bulukumba
Dalam video berdurasi 22 detik itu terlihat seekor sapi jenis sapi bali ditarik dan dipaksa berjalan oleh mobil patrol yang diduga milik Satpol PP.
Berselang beberapa menit, postingan tersebut pun dibanjiri oleh warganet. Berbagai macam kecaman di tentunya dilemparkan kepada pihak yang melakukan perbuatan tak lazim itu. Begitu viral di sosial media, media-media pemberitaan mainstream pun merilis berita video itu. Bahkan situs berita Liputan6.com memuat foto yang menyajikan gambar sapi ditarik di belakang mobil. Lebih jelas daripada gambar bergerak resolusi rendah yang sebelumnya viral. Video yang tersebar diperkirakan hanya diambil menggunakan telepon genggam oleh pengendara mobil yang kebetulan berada di tempat kejadian.
Beragam pendapat mengenai foto dan video tersebut dari berbagai warganet. Ada yang menyalahkan Satpol PP karena dianggap bertindak berlebihan, karena mengikat sapi di mobil patroli lalu menyeretnya hingga berdarah, dan kelelahan hingga terbaring lemas, ada juga yang mendukung tindakan Satpol PP tersebut..
Diantara komentar yang kami tampilkan dari komentar postingan Irham di group Facebook “Laporan Warga Bulukumba :
akun Zulkifli Ramsun : Pelajaran jg buat si pemilik agar di ikat sapinya kalo lagi "dinas" hehehe supaya tidak merusak. Tapi tetap saja, si PP keterlaluan.”
Irwandhy Onethey : Biar mamo itu melanggar janganlah perlakukan binatang seperti itu,di kira binatang tak punya perasaan ,bagaimn kalau manusia di perlakukan seperti itu??? Mungkin krn beranggapan bahwa itu cuman binatang jd se-enaknya di perlakukan seperti itu
Ismah Amin Cymmbho  : Sempat sy liat td itu sapi maw diikat ditanduk belkangx mobil itu sapi didapat dijln bakti adiguna dpnx toko sinar ponre....
Karaeng Tondong : Keliru memang....sapi nya TDK salah krna TDK ada UU untuk sapi...tp pengembalax yg salah...jadi klw satpol mau seret2 yg punyanya seret..aneh memang
Khamsah Halil : Saya pernah mengalami kejadian seperti itu, meskipun blm sampai meninggal,tapi tlh membuat sy cacat seumur hidup , Agar ada efek jera bagi pemilik ternak,mesti memang dikasih begitu
Ijal Leo : Itulah dunia trkadang kita brbuat baik disalahkan brbuat jelek tambah disalahkan,jalani sesuai prosedur,ambil hikmahnya,dan lebih utama penilaian Allah Swt lebih baik dr pada penilaian manusia
Agus Paita : Satpol PP nya sdh benar,untuk mengamankan hewan yg berkeliaran di dalam kota.Tapi satu kesalahannya caranya yg tdk benar spertinya mereka tdk berfikir akan ada alternatif lain selain menyeret bgitu saja hewan itu.Semoga dosa dosa mereka diampuni
Karmila Karmila : Lebih bgus lgi klau para pemilik ternak mematuhi aturan yg berlaku (PERDA TERNAK), jd jangan menyalahkan petugas pihak pemerintah, melainkan yg punya ternaklah yg hrus ngoreksi diri dong ya.
Usman Cambang : Kira2 bagai mana responya sebagian masyarakat, ketika pengendara tabrak sapi lalu pengendara meninggal, mungkin pengendaranya di salahkan...


Wabup Bulukumba menanggapi Kejadian tersebut
Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, juga ikut mengomentari kejadian tersebut dengan postingannya di akun FB pribadinya, Tomy hanya menceritakan kisah seorang ustadz yang hendak menghadiri tauziah maulid Nabi di sebuah masjid, dengan menggunakan kuda untuk ditunggangi.
Postingan Tomy : “Saya teringat cerita seorang ustad saat menghadiri satu acara tauziah maulid Nabi di sebuah mesjid yang bercerita seorang bapak dan anak yang menuntun kudanya.
Ketika dalam sebuah perjalanan ayah dan anak menuntun kudanya melewati satu kampung kedua orang ini diprotes oleh warga kenapa tidak anaknya yang mengendarai kudanya.
Alhasil kemudian, sang ayah menaikkan anaknya kemudian dia menuntun kudanya. Kemudian ketika melewati kampung lainnya, sang anak yang kemudian yang diprotes karena membiarkan orang tuanya tersiksa menuntun kuda sementara sang anak enak enakan menunggang kuda.
Kemudian karena diprotes, sang anak turun dari kuda dan giliran sang ayah yang menunggangi kuda dan anak yang menuntun kuda. Tiba dikampung lain, giliran orang tua anak ini yang di bully oleh masyarakat karena dianggap tidak memiliki perhatian terhadap anak. Sang anak dibiarkan menuntun kuda dan ayahnya enak enakan menunggang kuda.
Akhirnya sang anak dan ayah bersepakat menaiki kuda tersebut berdua. Hasilnya, dia diprotes lagi oleh masyarakat yang dilaluinya karena tidak berperikebinatangan karena menyiksa kuda dengan menaiki berdua.
Karena mendapat protes tersebut, akhirnya sang ayah dan anak bersepakat untuk memikul kuda tersebut dan hanya mendapat tertawaan oleh masyarakat yang dilaluinya yang berpendapat bahwa kuda itu memang binatang untuk ditunggangi.
Begitulah cerita sang ustad yang memberikan gambaran tentang macam macam perspektif orang pada satu kejadian.
Dan sahabat Satpol, teruslah menjalankan tugasmu. Kritikan dan masukan jadikan sebagai gizi untuk terus berbuat yang terbaik untuk masyarakatmu. Masyarakat Bulukumba terus menunggu pelayananmu. Salam,”  tulis Tomy Satria di kronologi FBnya
Dan beberapa akun pun ikut memuji serta menyayangkan sikap satpol PP tersebut, dikolom komentar (masih di postingan Tomy Satria), akun bernama Dirka menyampaikan pendapatnya sebagai berikut : “Kita tidak diperbolehkan menyiksa binatang dengan cara apa pun, membuatnya kelaparan, memukulinya, membebaninya dengan sesuatu yang ia tidak mampu, menyiksa atau membakarnnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,
"Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang ia kurung hingga mati. Maka dari itu ia masuk neraka gara-gara kucing tersebut disebabkan dia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum di saat mengurung nya, dan dia tidak membiarkannya (melepaskannya) supaya memakan serangga di bumi." (HR. al-Bukhari)
Dan ketika beliau melewati sarang semut yang telah dibakar, beliau bersabda,
"Sesungguhnya tidak ada yang berhak menyiksa dengan api selain Rabb (Tuhan) pemilik api." (HR. Abu Dawud, hadits shahih)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas R.A, ia berkata, Rasulullah saw. pernah melintas pada seseorang yang sedang meletakkan kakinya di atas badan hewan yang mau disembelih sementara ia sedang mengasah pisaunya dan hewan itu sendiri melihat apa yang dilakukan laki-laki itu. Lalu beliau bersabda,
"Mengapa engkau tidak asah pisaumu sebelumnya. Apakah kamu hendak mematikannya dua kali?" (Shahih, HR al-Baihaqi).
Dalam riwayat lain tercantum, "Apakah kamu akan mematikannya dua kali mengapa engkau tidak mengasah pisaumu terlebih dahulu sebelum kamu membaringkannya?" (Shahih, HR al-Hakim).
Kandungan Bab:
1. Larangan menganiaya hewan yang disembelih, misalnya dengan mengasah pisau sementara hewan yang akan disembelih melihatnya. Atau menyembelihnya sementara hewan yang disembelih tersebut melihat kepada hewan-hewan lainnya.
2. Barangsiapa menyembelih hendaklah ia menyembelih dengan baik, hendaklah ia menajamkan pisau sebelum merebahkan sembelihannya dan membuat nyaman hewan sembelihannya.
Firman Allah Surah Al Hijr 20 -23
وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ (٢٠)
“dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.
وَإِنَّا لَنَحْنُ نُحْيِي وَنُمِيتُ وَنَحْنُ الْوَارِثُونَ (٢٣)
“dan Sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi”
Dalam Firman Allah SWT di atas dijelaskan Allah telah menjadikan untuk manusia keperluan dan makhluk² di bumi dan Allah lah yang memberi rizky kepada makhluk itu di teruskan dalam Surah Al Hijr ayat 23 Allah lah yang menghidupkan dan mematikan.
Firman Allah SWT.
وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا (١١١)
“ dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan yang hidup kekal lagi Senantiasa mengurus (makhluk-Nya). dan Sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman”
dalam ayat diatas Allah SWT senantiasa mengurus makhluknya dan merugilah orang yang melakukan kedzaliman. Allah SWT senantiasa mengurus dan memberi rizky pada setiap makhluk Nya. Allah SWT pulalah yang berhak menghidupkan dan mematikan Makhluk Nya. Hanya orang dzalim yang senantiasa mendahului kehendak Allah dan merekalah orang orang yang merugi. Wallahu'alam” tutur Dirka dalam postingannya

ISPI Sesalkan Kasus Video Sapi Ditarik Mobil    
Pasca beredarluasnya foto dan video sapi yang ditarik mobil di sosial media, Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) menyesalkan jika kasus itu benar-benar terjadi.
Seperti yang dilansir trobos.com (Minggu, 11/32018).  Ketua ISPI yang juga Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Ali Agus sangat menyesalkan kasus penarikan sapi di jalanan dengan mobil itu karena merupakan pelanggaran terhadap prinsip kesejahteraan hewan, ISPI juga menghimbau kepada publik agar video yang tergolong ekspos atas tindakan tidak sepantasnya terhadap hewan itu juga tidak disebarluaskan. “Beberapa hari ini di sosial media, kita disuguhi totonan kurang pantas dilihat khususnya bagi para penyanyang binatang. Sapi ditarik (diseret) kendaraan Satpol PP. Kita tidak tahu persis apa motifnya. Namun perlu kita pahami bersama bahwa hewan ternak adalah makluk Tuhan yang juga memiliki hak untuk hidup layak dan bebas dari penderitaan,” ungkapnya
Ali menjelaskan, sudah sangat lama bahkan sejak zaman purba, kehadiran hewan ternak telah membantu menyejahterakan umat manusia. Maka sebagai manusia yang berbudi luhur seharusnya memikirkan kesejahteraan hewan ternak tersebut sebagai ungkapan rasa syukur. “Saya sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) dan juga Dekan Fakultas Peternakan UGM menghimbau kepada masyarakat luas. Siapapun, apapun profesi, dan status sosial untuk memperhatikan aspek kesejahteraan hewan ternak. Jangan melakukan kegiatan aniaya yang menyebabkan hewan ternak ketakutan, kelaparan, kehausan, kesakitan, hingga mengancam jiwanya,” himbaunya.
Ali mengajak untuk memperlakukan hewan ternak dengan baik, karena hewan ternak merupakan penghasil pangan berkualitas yaitu daging, telur, susu. “Dan masih banyak manfaat lainnya bagi kesejahteraan umat manusia, seperti kulit, tanduk, tulang, dan pupuk. Terlebih bagi penganut agama tertentu, jenis hewan ternak (sapi) ini sangat dihormati dan dimuliakan,” jelasnya mengakhiri himbauannya.
Akhirnya, kita hanya menyerahkan segala sesuatunya kepada hukum yang berlaku, jika pun tidak selesai di dunia, maka hukum akhirat pun yang menentukan.
Source : Yoush A Yahya
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment