Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Kasus Askariasis pada Pedet

Berawal dari pemikiran yang sederhana gagasan ini tercetus. Kami sering sekali menangani pedhet dengan keluhan diare, kembung, lemas, tidak mau menyusu induknya dan lain-lain. Setelah kami lakukan pemeriksaan secara klinis dan laboratoris (pemeriksaan natif terhadap tinja pedhet) diagnosa kami mengarah pada askariasis/cacingan.

DIOLUHTAN. Tidak jarang dari kasus-kasus yang kita tangani sudah terlambat dan akhirnya berujung pada kematian. Hal ini sangat disayangkan, karena sebenarnya dapat dicegah dengan cukup mudah dan tidak memakan biaya mahal. Mengapa sampai terjadi? Dan mengapa sering terjadi? Inilah tantangannya.
Perlahan tapi pasti kita mulai mengenalkan pada petani ternak tentang penyakit cacingan pada pedhet khususnya, apa penyebabnya, resiko akibatnya dan cara pencegahannya. Pendekatan ini secara intensif kita lakukan pada saat kita menangani kasus penyakit, dalam pertemuan – pertemuan kelompok tani dan pada kesempatan pembinaan kelompok ternak maupun perseorangan.
Pendekatan yang paling mengena pada masyarakat adalah apabila sudah ada contoh kasus diwilayah mereka. Misalnya, ada seekor pedhet diare beberapa hari sampai diare berdarah, lemas dan menjadi sangat kurus, hal ini tentunya akan sangat mengkhawatirkan peternak dan kasus ini memerlukan penanganan yang serius dan tentunya membutuhkan biaya yang cukup lumayan.
Padahal kasus tersebut kemungkinan besar bermula dari infeksi cacing yang tidak tertangani sehingga menyebabkan kondisi menurun, nafsu makan dan minum hilang, diikuti radang usus akibat infestasi cacing dewasa dan diperparah dengan infeksi sekunder (bakteri atau Virus).
Dari kasus tersebut kemudian peternak kita ajak untuk berhitung secara ekonomis. Melalui dialog terbuka kita memberi gambaran bahwa jika kita memelihara pedhet secara seadanya dan terjadi kasus seperti tersebut kita akan butuh biaya berkisar 60-100 ribu rupiah untuk mengobati pedhet ini, belum lagi ditambah kerugian yang harus ditanggung peternak akibat pertumbuhan yang terhambat akibat sakit dan konversi pakan yang rendah.
Kemudian kita bandingkan dengan jika kita sejak awal memberi perhatian pada pedhet. Secara rutin kita memberikan obat cacing sejak pedhet usia 10 hari (asumsi pedhet sudah terinfeksi cacing neoascaris vitulorum dari colostrum induk), 3 bulan dan kemudian tiap selang waktu 4-6 bulan, maka hasil yang kita dapatkan akan jauh lebih baik (red: pertumbuhan pedhet). Berapa rupiah yang kita keluarkan untuk obat cacing pedhet? 1 dosis obat cacing untuk pedhet berkisar 5-8 ribu rupiah (tergantung merek obat dan berat badan).
Peternak juga tidak menanggung kerugian akibat konversi pakan yang rendah. Obat cacing dapat diberikan oleh peternak sendiri, dokter hewan atau paramedik cukup mengarahkan dan membimbing.
Setelah peternak mulai berhitung dan terbuka pikirannya, kita kenalkan program lanjutannya yaitu pemberian suplement vitamin untuk merangsang pertumbuhan pedhet. Kami mengenalkan injeksi vitamin A,D dan E untuk pedhet. Tren beternak yang sedang ada diwilayah kami adalah pembibitan. Sebagian besar sapi potong dan sebagian kecil sapi perah. Untuk itulah arahan kita bagaimana supaya pedhet-pedhet ini memiliki postur badan yang bagus sehingga memiliki nilai jual yang tinggi sebagai “bakalan”.
Dengan menberikan injeksi vitamin A,D dan E tujuan kita agar kebutuhan pertumbuhan pedhet baik tulang, kulit, hormon dan seluruh sel-sel tubuh lainnya terpenuhi dengan baik. Kita juga membandingkan bahwa hal ini tidak jauh berbeda dengan balita yang perlu rutin diberikan obat cacing dan vitamin. Untuk proghram injeksi vitamin ini biaya yang perlu dikeluarkan peternak berkisar 40-50 ribu rupiah (tergantung merek obat dan berat badan).
Pedhet diberikan injeksi vitamin setelah pemberian obat cacing (programdeworming), dengan harapan setelah infestasi cacing diberantas maka nutrisi dari makanan (grain dan hay) dan susu akan terserap lebih sempurna. Dengan asupan gizi yang optimal diimbangi kebutuhan vitamin yang terpenuhi maka pertumbuhan pedhet akan lebih sempurna. Harapan kita nilai jual bibit/ bakalan bisa meningkat minimal 1juta rupiah dari sebelum mengikuti program.
Smart package untuk si pedhet demikian kita menyebut program kami. Paket ini terdiri dari Paket Hemat dan Paket Plus, tergantung kondisi ekonomi peternak. Paket ini bisa untuk pedhet jantan maupun betina. Paket hemat terdiri dari pemberian obat cacing 1 dosis untuk pedhet usia 10 hari, 1 dosis untuk usia 3 bulan dengan anthelmentik albendazol atau piperazine dan 1 kali injeksi vitamin A,D,E yang kita lakukan bisa saat usia 1 bulan atau 3 bulan. Biaya untuk paket ini berkisar 50 ribu rupiah ((2x10 ribu)+(1x30 ribu)).
Tidak mahal apalagi untuk jangka waktu hingga pedhet usia 3 bulan. Untuk paket Plus, terdiri dari pemberantasan cacing (deworming), pemberantasan parasit internal dan external dan injeksi vitamin A,D,E. Sama dengan paket hemat tetapi disini ada tambahan treatmen  terhadap parasit internal dan external dengan memberikan injeksi “ivermectin”, sehingga semua parasit baik dalam stadium dewasa atau larva dapat terbasmi semua. Karena Plus maka ada tambahan biaya berkisar 40 ribu rupiah. Lumayan...
 “tung hitung-hitung” akhirnya peternak sendiri yang menentukan akan dibawa kemana usahanya ini, mau biasa apa adanya atau lebih dari biasanya. Peternak akan senang dan tertarik apabila kita terbuka mengenai biaya. Dengan tahu jumlah biaya yang harus dikeluarkan peternak dapat mengukur sendiri kemampuan mereka.

Banyak jalan menuju Roma, tapi tentunya kita juga tidak akan mengotori jalan yang kita lewati, melainkan akan kita hiasi jalan itu dengan sesuatu yang bermanfaat yang harum baunya hingga tercium sampai  Roma. Tujuan bukan utama yang utama adalah prosesnya...selamat berkarya..
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment