Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Manfaatkan Tanaman Obat Keluarga



Tanaman obat keluarga (toga) perlu menghiasi halaman depan rumah. Sebab, toga ini akan sangat bermanfaat jika ada anggota keluarga yang sedang sakit.
Beragam tanaman herbal bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Tanaman ini tidak susah untuk dibibit. Ada  tanaman seledri, kumis kucing, temu kunci, tomat, bunga pukul delapan, sambiloto, dan sebagainya.
Ahli herbal, Prof Alam Gemini menjelaskan, tanaman obat alias toga ini adalah tanaman hasil budi daya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Budi daya tanaman obat untuk keluarga  ini dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual
"Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga," kata Alam beberapa waktu lalu.
Hal serupa juga diurai terapis herbal, Peter Gabriel alias Abdul Qadir Djaelani. Menurut dia, tanaman toga ini banyak manfaatnya. Selain beberapa tanaman bisa dijadikan sebagai bumbu pada masakan, juga berfungsi sebagai obat. Baik obat luar maupun obat dalam.

"Ada banyak tanaman di sekitar bisa dimanfaatkan sebagai obat. Misalnya bunga tanaman pukul delapan. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun dan akarnya," kata Peter.
Peter menambahkan, daun dan akar digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti perut kembung, tidak nafsu makan, rematik sendi yang disertai bengkak, bengkak karena memar, dan lemah setelah sembuh dari sakit berat.
Ia lalu membeberkan cara pemakaiannya, yakni untuk obat yang diminum, rebus daun atau akar segarnya 15 gram. Setelah dingin, saring dan minum airnya.
"Untuk obat luar, tumbuk daun segar secukupnya, tambahkan kapur sirih lalu aduk rata. Tempelkan pada bisul atau bagian tubuh yang bengkak dan memar, lalu balut," kata Peter.
 sumber : Fajar on-line

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment