Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Manajemen Lantai Kandang Peternakan

DIOLUHTAN-suluhtani. Interaksi antara individu ternak dalam satu kelompok atau kandang (hubungan sosial) mempengaruhi status sosial (hirarki), tingkah laku (behavior) serta tabiat makan ternak. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap hubungan sosial ternak antara lain: kepadatan ternak dalam kandang, kontruksi kandang, ventilasi kandang (pergerakan udara) serta kemampuan lingkungan kandang dapat meredam radiasi matahari. Faktor fisiko termal yang mempengaruhi adalah unsur-unsur cuaca seperti suhu dan kelembaban udara, kecepatan angin dan curah hujan (presipitasi). Unsur-unsur cuaca ini saling berinteraksi yang menghasilkan panas lingkungan.

Diantara unsur cuaca yang lain, suhu udara merupakan unsur cuaca yang paling dominan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ternak. Chantalakhana (2001) menyatakan bahwa suhu udara optimal untuk pertumbuhan ternak berkisar 13-18oC. Sedangkan Oldeman dan Frere (1987) menyatakan bahawa suhu rata-rata di daerah tropis berkisar 27,5oC. Berdasarkan data suhu di atas maka persoalan peternakan di Indonesia mayoritas beradapan dengan persoalan cekaman panas.

Pergeseran suhu lingkungan dari kebutuhan optimal baik peningkatan ataupun penurunan akan berakibat pada masalah cekaman pada ternak. Cekaman pada ternak dapat terjadi apabila sistem homeostatis ternak tidak mampu lagi mengatasi perubahan faktor lingkungan. Dalam hal ini terjadi ketidak seimbangan antara panas yang diproduksi dengan panas yang dilepaskan ke lingkungan. Indikator yang dapat dilihat pada ternak yang sedanga mengalami cekaman adalah (1) denyut jantung, (2) Respirasi, (3) Tekanan darah, (4) Suhu tubuh ternak.

Ternak dalam kondisi cekaman panas akan mempercepat denyut jantung dengan tujuan agar peredaran darah meningkat sehingga panas tubuh cepat sampai ke permukaan tubuh ternak, kemudian di lepaskan ke lingkungan. Keadaan sebaliknya akan terjadi pada ternak yang mengalami cekaman dingin. Dalam keadaan cekaman dingin ternak cendrung mempertahankan panas tubuhnya. Respiasi juga akan kelihatan meningkat pada saat ternak mengalami cekaman panas. Melalui respirasi ternak akan melepaskan panas tubuh dengan cara penguapan air dari saluran pernafasan. Tekanan darah meningkat pada saat cekaman panas dengan tujuan yang sama yaitu mempercepat peredaran darah. Suhu tubuh akan senantiasa dipertahankan tetap normal walaupun kondisi lingkungan berubah. karena ternak tergolong homeoterm. Jika cekaman panas terus berlanjut maka suhu tubuh ternak juga akan mengalami sedikit penngkatan. Demikian juga hal yang sama terjadi bila cekaman dingin terus berlanjut. Bagi peternak, usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan cekaman adalah dengan melakukan modifikasi lingkungan.

Produktivits ternak pada dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu genetik dan lingkungan. Genetik yang unggul saja belum cukup untuk bisa menampilkan produktiviats ternak optimal jika faktor lingkungan yang nyaman. Demikian pula sebaliknya lingkungan peternakan atau kandang yang nyaman tidak akan banyak berarti jika ternak yang dipelihara tidak mempunyai mutu genetik yang tinggi. Olehnya itu pada penyuluhan pertanian kali ini akan mengurai tentang manajemen lantai kandang ternak.

Lantai Kandang

Penting atau tidaknya keberadaan kandang bagi ternak tergantung pada jenis ternak. Bagi ternak besar seperti ruminansia (sapi dan kerbau) lantai kandang dengan alas tanah atau semen tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Ternak kecil seperti unggas (broiler), keberadaan kandang berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ternak. Lantai kandang untuk ternak unggas dapat dibedakan menjadi tiga katagori yaitu :

1. Lantai litter

2. Lantai berlubang (slatt)

3. Lantai litter panggung

Lantai jenis liter mempunyai efek menghangatkan ternak dalam kandang fermentasi liter menghasilkan gas metan yang memberikan efek panas. Lantai liter juga mempunyai keunggulan lain yaitu mampu menterap faeses dan urine. Hasil fermnentasi liter juga dapat berupa Vit B12 yang sangat berguna untuk pertumbuhan ternak. Disamping kebaikan liter di atas, lantai kandang jenis ini juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain : 1). Kesalahan menejemen liter menyebabkan liter kering dan berdebu sehingga dfapat mengganggu pernafasan; 2). Liter terlalu basah merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba patogen dan dapat meningkatkan hasil samping berupa gas metan yang menimbulkan efek panas; 3). Memberikan andil cukup besar dalam peningktan suhu udara dalam kandang sehingga bahaya akan gas metan meningkat.

Permasalahan yang perlu diwaspadai dalam pemakaian kandang dengan lantai liter adalah munculnya gas beracun yaitu : NH3, CO2 dan H2S. Gas CO2 ini dihasilkan dari pembakaran sempurna dengan bahan bakar (HC). Gas CO2 bisa berasal dari alatalat pemanas , polusi udara dari industri yang mungkin ada di sekitar lokasi peternakan. Gas CO berasal dari hasil pembakaran dari bahan bakar HC yang tidak sempurna karena kekurangan oksigen. CO berbahaya bagi ternak.. Gas H2S merupakan gas beracun hasil dekomposisi dari zat-zat organik yang mengandung S.

Penyuluh Pertanian, Y.A.Yahya "mengawasi" Pembuatan Lantai Kandang utuk Ternak Sapi

Gas ini bisa menimbulkan ganguan pada ternak, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Hewan yang keracunan gas H2S biasanya mempunyai tanda-tanda: respirasi terhenti, sebelum terjadi kematian timbul kejang-kejang dan tidak sadarkan diri, sedang paru-parunya tampak pucat dan membengkak.. Amoniak (NH3) merupakan gas alkalin yang memepunyai daya iritasi tinggi pada mata. Gas ini umumnya terakumulasi pada udara lapisan bawah karena mempunyai berat molekul yang lebih tinggi dibandingkan dengan udara. Gas amoniak dapat menyebabkan penyakit ngorok pada unggas. Suhu kandang tinggi, lembab, ventilasi buruk akan dapat meningkatkan bahaya amoniak. Gas NH3 merupakan dekomposisi kotoran ternak dan dari material sumber N yang ada. NH3 10 mg/m3 dalam udara dapat dideteksi oleh manusia melalui baunya yang khas. Pada konsentrasi 14 mg/m3 produksi telur layer mulai turun. Konsentrasi 17-24 mg/m3 pedas pada mata dan ternak menjadi stress. Pada konsentrasi 40-50 mg/m3 akan menyebabkan iritasi mata dimana korneamata akan mengalami erosi (pelarutan). Material litter dapat berupa Jerami, skam padi, tongkol jagung, tatalan kayu. Masing-masing material ini memberikan efek kenyamanan kandang berbeda tergantung daya absorbsi bahan terhadap air.

Lantai berlubang (Slatt) merupakan lantai kandang yang lebih tinggi dari permukaan lantai dasar (tanah). Lantai kandang jenis ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya:

1. Ventilasi dari dua arah

2. Lebih tinggi dari permukaan tanah

3. Tidak ada efek panas dari litter

Jenis lanatai kandang ini memiliki ventilasi dua arah yaitu dari samping dan dari bawah sehingga pergerakan udara dalam kandang menjadi lebih baik. Pergerakan udara yang bagus akan mempermudah pelepasan panas dari tubuh ternak ke lingkungan sehingga ternak merasa lebih nyaman. Lanatai kandang slatt berada dia tas permukaan tanah (75 Cm di atas tanah). Makin tinggi tempat dari permukaan tanah, lapisan gesek udara makin rendah yang menyebabkan kecepatan angin meningkat. Disaping keuunggulan diatas lantai jenis ini juga mempunyai kelemahan diantaranya; (1) Membersihkan lantai kandang slatt lebih sulit daripada litter, (2) Biaya pembuatan jenis lantai ini lebih mahal.

Lantai liter panggung mempunyai pengertian lantai dari litter (skam padi) dalam bentuk panggung (75 Cm ari tanah). Panggung terbuat dari bilah-bilah bambu dengan jarak 2 Cm. Adanya bilah-bilah bembu ini berperanan sebagai ventilas dan memungkinkan terjadinya tetesan air litter yang berlebihan sehinggga lantai kandang tidak basah dan lembab. Lantai kandang mempunyai kebaikan lantai kandang litter dan juga kebaikan lantai kandang jenis slatt. Mahalnya biaya pembuatan merupakan salah satu kelemahan dari sistem lantai kandang ini.Ada beberapa poin manajemen litter antara lain :

1. Persiapan kandang yang benar guna melepaskan amoniak yang terperangkap di dalam litter  dan meminimalisir amoniak

2. Memperbaiki sistem ventilasi selama beberapa minggu pertama jika level amoniak menjadi terlalu tinggi.

3. Menggunakan sirkulasi kipas angin untuk memindahkan udara yang ada dalam kandang.

4. Jangan takut untuk menambahkan panas untuk memfasilitasi perpindahan kelembaban. Udara yang hangat akan meningkatkan kemampuan mempertahankan kelembaban. Kombinasi antara pemansan dan ventilasi akan memindahkan kelembaban dalam kandang.

5. Cek dan atur sistem pemberian air minum untuk mencegah peningkatkan kelembaban litter. Atur tinggi tempat air minum dan tekanan air sesuai pertumbuhan ayam untuk mencegah kelebihan tumpahan air ke litter.

6. Litter yang rusak harus dipindahkan dari kandang dan segera siganti dengan litter yang kering.

Demikianlah penyuluhan pertanian tentang manajemen lantai kandang ternak, hal yang sangat penting dalam berusaha tani peternakan. Semoga bermanfaat.

Yusran A. Yahya NS (Sumber: Diktat Kuliah, Ilmu Lingkungan Ternak, Fak. Peternakan Universitas Udayana, 2017)

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment