Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Pakan menjadi Padat dengan Proses Pemeletan

DIOLUHTAN-suluhtani. Proses pemeletan merupakan proses untuk membuat partikel ransum menjadi kompak melalui proses penekanan dengan tujuan merubah bentuk dan membuat pakan menjadi kompak (padat). Adapun beberapa keuntungan dari pakan bentuk pellet yaitu : 1) Pakan bentuk mash cenderung terpisah kembali setelah mengalami penanganan seperti pengangkutan, pengemasan, dan penyimpanan sehingga kualitas ransum menurun. Melalui proses pemeletan maka komposisi pencampuran dapat dipertahankan. 2) Melalui pemeletan, kerapatan tumpukan bahan pakan terutama pakan bersifat bulky atau voluminous dapat ditingkatkan. 3) Bahan pakan yang telah dibuat pellet mempunyai sudut tumpukan lebih kecil, sehingga lebih memudahkan dalam pengangkutan dan pemberian pada ternak secara mekanik. 4) Dengan pemeletan, sebagian zat makanan dapat ditingkatkan nilai nutrisinya (Syamsu, 2007).
Kualitas pellet dapat ditinjau dari dua segi yaitu :
1. Segi Mekanik
Untuk mendapatkan kualitas pellet yang baik beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu ratio antara diameter dan panjang die, kecepatan ring die harus disesuaikan dengan setiap kombinasi diameter dan panjang die, jumlah air yang ditambahkan harus optimal agar motor penggerak berfungsi optimal.
2. Segi komposisi dan kandungan zat makanan ransum
Ransum kandungan serat tinggi menghasilkan pellet keras, sebaliknya ransom lemak dan air tinggi menghasilkan pellet rapuh; Lemak dan air dapat berfungsi sebagai pelican sehingga mengurangi gaya gesekan antara permukaan pellet dengan dinding bagian dalam die; Kadar lemak /pelican yang terlalu banyak menyebabkan kualitas pellet menurun (Syamsu, 2007).
Berikut ini adalah salah satu contoh proses pembuatan pellet :
Bahan dasar dari pellet ini menggunakan daun gamal (Gliricidia sepium) dan daun lamtoro (Leucaena leucophala), tepung ubi kayu dan air garam. Daun gamal dan daun lamtoro lalu digiling sampai menjadi tepung (http://ntt.litbang.deptan.go.id).
Beberapa materi lain yang digunakan dalam pembutan pellet yaitu : ember untuk mencampur bahan, alat untuk memasak air, timbangan, mixer, alat pengukur kebutuhan air dan alat pencetak pellet. Alat pencetak terdiri atas dua type alat yaitu tipe manual dan tipe mesin (http://ntt.litbang.deptan.go.id).
Adapun cara pembuatannya adalah menyiapkan semua bahan yang ada sesuai takarannya masing-masing kemudian dicampur sampai merata dengan menggunakan mixer lalu ditambahkan dengan bahan perekat (tepung ubi kayu). Setelah itu dicetak dalam alat cetakan pellet dengan menggunakan mesin pencetak pellet (http://ntt.litbang.deptan.go.id).
Beberapa contoh mesin pembuat pellet
1. Mesin pellet.
Fungsinya adalah untuk mencetak pellet skala kecil dalam pembuatan pakan ikan/ternak
 
2. Pencetak Pellet Vertikal
Fungsinya adalah untuk mencetak pellet pakan ternak/ikan dengan bahan baku kering..
3. Pencetak Pellet Type Horizontal
Fungsinya adalah untuk mencetak pellet yang digunakan dalam pembuatan pakan ikan/ternak.
 

Re-Suluh dan Editor: Yusran A. Yahya
Sumber : (1) Syamsu. A. J., 2007. Bahan Kuliah Industri Pakan. Dept. Nutrisi dan Makanan Ternak 
Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar; (2) http://ntt.litbang.deptan.go.id; dan (3) http://wira_perdana_mandiri.indonetwork.or.id/169751/pencetak-pellet-type-horizontal.htm

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment