Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Proses Memerah Susu Sapi, perlu Filosofi

DIOLUHTAN-suluhtani. Pada jaman dahulu, di satu daerah hidup seorang peternak sapi perah  yang sangat bangga dengan kemampuan dirinya. Menurutnya , hanya ia yang mampu memelihara sapi dengan produksi susu terbanyak di kampungnya.
Pada suatu pagi ada seorang penduduk kampung yang berkata kepadanya, "Jika memang lebih pintar, perlihatkan buktinya secara langsung kepada kami“.  Karena kesombongannya, Peternak sapi ini dengan enteng menjawab, "Oke, datanglah seminggu lagi  ketempatku, jangan hanya kamu seorang tetapi ajaklah orang sekampung, agar  aku dapat menjamu kalian semua dengan susu segar dari sapi peliharaanku".
Segera setelah itu, si peternak itu mulai mengumpulkan dan menyimpan susu yang diperah dari  sapinya.  Akan tetapi, keesokan harinya ia  mendapatkan susu sapi yang telah dikumpulkannya telah basi. Pada masa itu belum ada lemari pendingin, sehingga disimpan dengan cara apapun, susu itu tetap akan basi.
Peternak itu lalu berpikir, "Jika begitu, akan lebih baik jika aku menunda memerahnya, agar  aman tersimpan di dalam perut sapi". Peternak sapi itupun menghitung, jika sapinya dapat menghasilkan 5 ember susu sehari, maka jika ia menunda proses pemerahannya seminggu, maka akan mendapatkan susu sebanyak 35 ember.
Peternak itupun kemudian  memisahkan anak sapi ke kandang lain supaya tak lagi meminum susu induknya dan memberikan rumput yang banyak  jumlah produksi susunya meningkat.
Tepat seminggu kemudian, pagi-pagi sekali peternak segera menyiapkan wadah yang sangat besar, untuk menampung susu sapi sebanyak 35 liter. Tetapi alangkah kagetnya, ketika sapinya diperah, tidak setetes pun susu yang keluar.
Peternak itupun akhirnya sadar, bahwa susu sapi harus diperah setiap hari. Bila tidak, secara alami sapi itu tidak akan menghasilkan susu lagi.
----------------------------------------------------------
Filosofi dari cerita tersebut diatas adalah :
Kekuatan dan kemampuan manusia sesungguhnya sama seperti susu pada sapi.  Jika tidak pernah  dipakai dan dilatih setiap hari, kekuatannya tidak dapat disimpan untuk digunakan pada saat dibutuhkan. Latihlah kemampuan kita setiap hari, agar bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun orang lain, karena dengan begitu kita menggunakan hak hidup dengan lebih baik.

Sumber : tzuchi.or.id
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment