Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Jerami Fermentasi untuk Makanan Ternak Kambing-Domba

Beberapa faktor yang menghambat penyediaan hijauan pakan, yakni terjadinya perubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber hijauan pakan menjadi lahan pemukiman, lahan untuk tanaman pangan dan tanaman industri.  Dilain pihak, sumberdaya alam untuk peternakan berupa padang penggembalaan di Indonesia semakin berkurang.

Disamping itu secara umum di Indonesia ketersediaan hijauan pakan juga dipengaruhi oleh iklim, sehingga pada musim kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak dan sebaliknya di musim hujan jumlahnya melimpah. Untuk mengatasi kekurangan rumput ataupun hijauan pakan lainnya salah satunya adalah diperlukan pemanfaatan  limbah pertanian sebagai pakan.

Sumber limbah pertanian diperoleh dari komoditi tanaman pangan, dan  ketersediaanya dipengaruhi oleh pola tanam dan luas areal panen dari tanaman pangan di suatu wilayah. Jenis limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, jerami kacang tanah, pucuk ubi kayu, serta jerami ubi jalar.

Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia.  Penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak telah umum dilakukan di daerah tropik, terutama sebagai makanan ternak pada musim kemarau.  Tetapi penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak mengalami kendala terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan nilai nutrisi yang rendah. Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan baru mencapai 31-39%, sedangkan yang dibakar atau dikembalikan ke tanah sebagai pupuk 36-62%, dan sekitar 7-16% digunakan untuk keperluan industri.

Untuk meningkatkan kualitas limbah pertanian seperti jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia dapat digunakan starbio ternak yang dapat meningkatkan derajat fermentasi bahan organik terutama komponen serat sehingga menyediakan sumber energi yang lebih baik. Dengan fermentasi jerami padi dengan starbio menunjukkan peningkatan kualitas dibanding jerami padi yang tidak difermentasi, dimana kadar protein kasar mengalami peningkatan dan diikuti dengan penurunan kadar serat kasar

CARA FERMENTASI JERAMI UNTUK MAKANAN TERNAK DOMBA/KAMBING
BAHAN DAN UKURAN :
  • 1000 Kg  : jerami padi atau jerami jagung atau jerami kedelai (titen Jawa), dipilih yang sudah kering
  • 20-25 Liter :  tetes bila tidak ada dapat diganti gula
  • 6-7 Liter : STARBIO, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4.
  • 5-6 Kg  : Urea untuk menambah kandungan protein makanan
  • 250-300 Liter .: Air untuk melarutkan starbiodan tetes/15Lt untuk jerami basah
PERALATAN :
  • Silo tempat untuk fermentasi dapat berupa tembok semen, terpal plastik, dan drum  sesuai kemampuan dan jumlah ternak
  • Alat pemotong sabit atau sejenisnya
  • Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastic
CARA MEMBUAT
  1. Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkarat
  2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang ada
  3. Larutkan tetes dan urea serta Satarbio dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
  4. Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air.
  5. Jerami yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
  6. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
  7. Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul
  8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
  9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dariterik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo

CARA MEMBERIKAN :
  • Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: boot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi)
  • Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor.

KETERANGAN :
  • Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan fermentasi tersebut tidak langsung mau supaya dilatih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap
  • Agar ternak kambing cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat
  • Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat), ada baiknya airnya diberikan garam.

Sumber : http://tanamanbuahsayur.blogspot.com/2013/08/mudah-dan-murahnya-membuat-pakan.html


Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment