Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Disnak Kab. Bone, Gelar Penyuluhan dan Pemutaran Film Peternakan

Puluhan warga turut menghadiri kegiatan Penyuluhan dan Pemutaran Film Peternakan yang dilaksanakan di Desa Biru, Kecamatan Kahu,  pukul 20.00 WITA. Selain warga setempat, ada juga warga yang datang dari desa sekitarnya. Bahkan beberapa warga datang bersama kepala dusunnya.
Penyuluhan sengaja dilakukan di malam hari dengan alasan pada siang hari kebanyakan warga turun ke sawah, ke kebun atau pun mengurus ternak sapinya. Selain itu penyuluhan ini dibarengi dengan pemutaran film sehingga diadakan di malam hari.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Peternakan Kab. Bone, drh. Aris Handono, bersama dengan rombongan dari Disnak Bone, serta dihadiri oleh Sekretaris Desa Biru, Mansur serta aparat pemerintah Desa Biru, Ketua BPD dan masyarakat setempat untuk melihat dan juga mendengarkan arahan dari kadisnak.
Drh. Aris Handono, kepada TRIBUN BONE mengatakan disela-sela kegiatan pemutaran film tersebut, agar dalam membudidayakan ternak sapi, mereka bisa memelihara dalam waktu singkat dan bisa mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.

Olehnya, Aris Handono memperlihatkan ternak sapi yang harganya mencapai Rp. 35 Juta untuk 3 ekor anak sapi yang berumur 3 bulan. “saya mengharapkan kepada peternak agar mereka betul-betul memperhatikan dan memelihara sapi betina mereka dengan baik” ujarnya. Sehingga lanjutnya, untuk mendapatkan sapi yang anak (pedet) badannya lebih besar, maka dia menghimbau agar indukan sapi tersebut diberikan teknologi kawin suntik (inseminasi buatan). “Hal ini juga untuk menghindari terjadinya kawin sedarah, yang dapat mengakibatkan ternak kecil dan sering sakit-sakitan. Inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik ini sebagai salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak, sehingga dapat menghasilkan keturunan/ pedet dari bibit pejantan unggul pungkasnya.
Aris Handono sangat mengharapkan dan menghimbau agar teknologi IB (kawin suntik) ini dapat lebih diterapkan oleh peternak. Demikian pula dengan masalah kesehatannya, pemberian obat cacing harus dilakukan peternak pada sapinya dengan pemberian minimal sekali dalam 3-4 bulan. Karena kebanyakan sapi yang ceking dan kurus itu adalah pengaruh dari cacingan. Tak lupa drh. Aris menjelaskan, tentang cara mengatasi berbagai macam penyakit pada ternak sapi dan pola pemeliharaan ternak sapi yang baik.
Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Kahu, Kamaruddin, SP pada kesempatan itu mengungkapkan seraya mengharapkan warga di desa Biru yang kebanyakan peternak itu bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya. “kita datang ditempat ini dengan maksud menimba ilmu dan pengalaman untuk dapat diterapkan nantinya ditempat masing-masing” harapnya.
Metode penyuluhan seperti ini, menurut Kamaruddin sangat mudah dicerna dan dipahami oleh para peternak karena disertai dengan penayangan audio visual yaitu film peternakan. Apalagi drh. Aris selain sebagai PNS, juga adalah seorang peternak yang handal dimana beberapa ekor sapi piaraannya berhasil menjadi juara dibeberapa kontes ternak. Hal ini selain modal ilmu dan pengalaman yang tinggi ini juga disertai dengan semangat yang juga harus mumpuni.
Kadisnak berharap dengan diadakannya penyuluhan seperti ini para peternak dapat menggali ilmu sebanyak-banyaknya sehingga nantinya ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dan diikuti dengan peningkatan pedapatan dan kesejahteraan peternak. (yoush)


Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment