Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Mitos atau Fakta? Daging Merah Berbahaya Bagi Kesehatan Jantung

Konsumsi Daging Merah Berbahaya Bagi Kesehatan Jantung, Mitos atau Fakta? (Ilustrasi Foto : yoush)
DIOLUHTAN, Sempat beredar informasi yang menyebutkan bahwa konsumsi daging merah tak dianjurkan karena bisa merusak kesehatan jantung. Mitos atau fakta?
Menanggapi informasi ini, peneliti dari Purdue University, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa perlu diketahui terlebih dahulu porsi daging yang dikonsumsi untuk memengaruhi kesehatan jantung. "Selama 20 tahun terakhir, sudah ada rekomendasi untuk mengonsumsi sedikit saja daging merah demi diet sehat, tetapi penelitian kami justru membuktikan bahwa daging merah sebenarnya menyehatkan," ungkap peneliti ilmu gizi dari Purdue, Wayne Campbell.
Menurut Campbell, daging merah adalah asupan yang kaya akan nutrisi. Selain bisa dimanfaatkan sebagai sumber protein, daging merah juga kaya akan zat besi, yang sangat diperlukan oleh tubuh.
Rekomendasi untuk membatasi konsumsi daging merah muncul dari studi beberapa waktu lalu yang menunjukkan bahwa kebiasaan makan daging disebutkan berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular. Namun menurut Campbell, studi tersebut tidak dirancang untuk menunjukkan penyebab keterkaitan tersebut.
Ia dan rekan-rekannya pun mengulas kembali beberapa studi sebelumnya untuk mengevaluasi informasi tersebut. "Kami menemukan bahwa konsumsi lebih dari setengah porsi per hari daging merah, tidak terbukti memperburuk tekanan darah dan kolesterol darah," ungkap peneliti lainnya, Lauren O'Connor.
Meskipun demikian, Campbell mengakui bahwa penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan. Ini karena tekanan darah dan kolesterol bukanlah satu-satunya faktor penentu bagi seseorang untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular. "Penelitian sebanding diperlukan untuk menilai faktor risiko kesehatan lain dari uji klinis, termasuk peradangan dan kontrol glukosa darah," tutur Campbell, dalam studi yang telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition tersebut.
Editor : Y.A. Yahya
Sumber : www.detik.com


Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment