Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Untuk Diketahui Petani-Penyuluh: 5 Cara Bertindak untuk Peningkatan Ketahanan Pangan

DIOLUHTAN-suluhtani. Kementerian Pertanian tetap menyiapkan beberapa stimulus untuk pertanian dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) pun mengakui, tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam jangka pendek, stimulus yang pemerintah lakukan merrefocusing anggaran, pengembangan bufferstock untuk 11 pangan pokok, kegiatan pasar murah, kemitraan dengan petani dan mendorong tumbuhnya start-up pertanian. Selain stimulus tersebut, SYL mengungkapkan, Kementan juga menyiapkan lima cara bertindak.

Adapun, lima cara bertindak. Pertama, peningkatan kapasitas produksi melalui percepatan tanam, pengembangan kawasan pangan (food estate) di Kalimantan Tengah, perluasan areal tanam di daerah baru.

Kedua, diversifikasi pangan lokal seperti ubi kayu, sorgum dan sagu dan pemanfaatan lahan pekarangan dengan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Dengan harapan penyuluh pertanian mengajak semua petani dan masyarakat secara umum untuk memanfaatkan pangan lokal secara masif seperti ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang, dan sorgum, juga pemanfaatan lahan pekarangan dan marjinal melalui program pekarangan pangan lestari (P2L) untuk 3.876 kelompok.

Sumber: bkp.pertanian.go.id

Ketiga, penguatan cadangan pangan. Yakni, melalui penyediaan cadangan pangan daerah, baik di provinsi, kabupaten dan kota, serta akselerasi melalui lumbung pangan desa (LPM des). Saat ini ada 5.328 LPM yang tersebar di 33 provinsi. Selain, bekerjasama dengan Kostraling disetiap lumbung pangan kecamatan, penguatan sistem logistik pangan nasional untuk stabilisasi pasokan dan harga.

Keempat, pengembangan pertanian modern. Caranya melalui pengembangan smart farming, pengembangan dan pemanfaatan screen house untuk meningkatkan produksi komoditas hortikultura di luar musim tanam (cabai bawang merah dan komoditas bernilai ekonomi tinggi), pengembangan korpo rasi petani, pengembangan food estate untuk pening katan produksi pangan utama (beras/jagung). Termasuk, pengembangan korporasi petani. Dimana petani diarahkan masuk dalam model kelembagaan kerjasama ekonomi sekelompok petani dengan orientasi agribisnis melalui konsolidasi lahan menjadi satu hamparan, tetapi dengan tetap menjamin kepemilikan lahan masing-masing petani.

Dengan korporasi petani, pengelolaan sumber daya bisa lebih optimal karena dilakukan secara lebih terintegrasi, konsisten, dan berkelanjutan sehingga terbentuk usaha yang lebih efisien, efektif dan memiliki standar mutu tinggi mendorong pertumbuhan ekonomi di perdesaan.

Kelima, Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian tak hanya mengenjot produksi dalam negeri untuk kebutuhan sendiri tetapi juga masyarakat dunia yang bermuara pada peningkatan devisa negara. Seperti diketahui, Pasar Internasional menyukai produk-produk sub tropis dari Indonesia mulai dari buahbuahan, produk setengah jadi hingga produk jadi dari sektor pertanian.

Karenanya, Kementerian Pertanian melakukan upaya dengan meningkatkan volume ekspor melalui kerjasama dan investasi dengan pemda dan stakeholder terkait. Di sisi lain, penambahan ragam komoditas ekspor dalam bentuk olahan hasil pertanian.

Dari sisi aktor pelaku ekspor, Kementan juga mendorong pertumbuhan eksportir baru melalui penumbuhan agropreneur. Dibesarkan di era digital tentu membuat Agropreneur muda lebih akrab terhadap penggunaan gadget dan internet, sehingga akses untuk memasarkan hasil pertanian di ranah pasar yang lebih luas dapat terjangkau secara optimal.


(Foto: Buku Kostratani, 2021)

Dalam memperluas pasar, dilakukan simultan lintas Kementerian/Lembaga dengan menambah mitra dagang luar negeri melalui kerjasama bilateral maupun multilateral. Dengan stimulus tersebut, kita harapkan kekhawatiran FAO dapat diminimalisir sekecil mungkin, sehingga dapat memulihkan ekonomi.

Selatan ini. Upaya ini tidak hanya memastikan ketersediaan pangan dan kemudahan aksesnnya di seluruh Tanah Air, namun juga mampu menambah devisa dari kegiatan ekspor produk pertanian dan menjadikannya sebagai roda pembangunan yang terus bertumbuh. Karenanya, Menteri Pertanian terus mengajak seluruh insan pertanian mulai dari penyuluh, petani, dan pelaku usaha pertanian serta stakeholder untuk terus berkontribusi dalam pembangunan pertanian ini.

Yusran A. Yahya NS (Sumber : Kostratani:  Gerakan Partisipasi Masyarakat & Mobilisasi Penyuluh Pertanian, 2021)

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment