Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Suplementasi Mineral pada Pakan dan Defisiensi Mineral Pada Ternak

DIOLUHTAN-suluhtani. Pada penyuluhan pertanian kali ini, kita akan membahas secara singkat mengenai duinia peternakan khususnya pada bidang pakan yaitu suplementasi mineral pada pakan (makanan ternak) dan defisiensi mineral pada hewan ternak.

Secara ideal, suplementasi mineral harus dilakukan jika kebutuhan mineral untuk ternak tidak dipenuhi dari pakan yang diberikan. Untuk melakukan suplementasi mineral diperlukan pengetahuan mengenai komposisi mineral dari bahan-bahan pakan yang digunakan. Sebagai contoh, penambahan konsentrat protein pada campuran biji-bijian meningkatkan kandungan mineral tertentu seperti Ca, P, Zn dan Iod. Dedak yang banyak tersedia untuk peternak merupakan sumber P yang baik untuk ruminansia. Sementara itu, penggantian (substitusi) produk hewani oleh sumber protein nabati, seperti tepung daging atau tepung ikan akan menyebabkan rendahnya ketersediaan beberapa mineral untuk babi dan unggas, terutama Zn dan P, karena adanya serat kasar yang tinggi dan fitat.

Ternak Sapi Bunting yang Tidak Bisa Berdiri akibat Defisiensi Mineral 

Dalam prakteknya, suplementasi mineral dilakukan secara rutin pada ransum yang disusun oleh peternak sendiri maupun secara komersial (pabrik) sebagai jaminan atau untuk antisipasi terhadap berkurangnya ketersediaan mineral dari bahan-bahan pakan yang mengandung zat-zat anti nutrisi atau faktor-faktor lain yang menurunkan ketersediaan mineral dalam ransum. Dalam beberapa kondisi, suplementasi mineral sangat diperlukan, misalnya jika hijauan atau pakan mempunyai komposisi mineral abnormal yang disebabkan oleh pengaruh iklim dan keadaan tanah tempat tumbuh tanaman tersebut.

Saat ini, telah tersedia suplemen mineral inorganik yang meliputi semua mineral esensial dan penggunaannya semakin meningkat untuk fortifikasi ransum, oleh karena adanya peningkatan produksi ternak, menurunnya ketersediaan dan penggunaan hasil samping peternakan dalam formulasi pakan, meningkatnya penggunaan produk industri seperti urea yang menggantikan sebagian protein dalam ransum ruminansia. Suplementasi mineral sangat diperlukan pada ransum yang ditambah urea dan memegang peranan penting dalam meningkatkan nilai nutrisi dari hijauan berkualitas rendah atau limbah pertanian di negara berkembang. Beberapa suplemen mineral makro dan mikro yang dapat digunakan untuk ternak disajikan pada Tabel berikut ini:


Suplemen beberapa Mineral Makro dan Mikro untuk Ternak

 

Defesiensi Mineral

Jika mineral yang dikonsumsi kurang atau berlebih dari yang dibutuhkan akan menyebabkan efek negatif pada ternak. Kejadian defisiensi beberapa mineral pada ternak serta efek negatif yang timbul disajikan pada Tabel dibawah ini.

Demikianlah uraian singkat tentang suplementasi mineral serta defisiensi mineral pada ternak, Disarikan dari berbagai sumber artikel, catatan kuliah dan webinar peternakan. Semoga bermanfaat.

Yusran A. Yahya NS (Sumber: Diktat Kuliah, Ilmu Lingkungan Ternak, Fapet Universitas Udayana, 2017)

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment