Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Jerami Padi punya Nilai Ekonomis dan Atasi Kelangkaan Pupuk

DIOLUHTAN. Pada musim tanam kali ini, saya dibuat takjub oleh seorang petani sederhana. Petani yang bagitu konsisten dalam mengelola sawahnya. Tiap hari pasti dia ke sawah, mengamati perkembangan tanaman padi dari waktu ke waktu. Bentuk cintanya pada tanaman padinya membuat hasil panen padi  Non Hibrida nya begitu memikat hati. Saya hitung anakkan hasil panennya dalam satu petak melalui random sebanyak 12 tanaman, rata-rata 20-22 anakkan. Bahkan di satu petak yang lain, saya hitung di bagian pinggirnya, rata-rata anakkan dengan 7 sampel di atas 30. Padahal sawahnya adalah sawah tadah hujan.

Mengapa saya takjub? dia tak melakukan penyemprotan pestisida/insektisida sama sekali. Dia hanya membutuhka ratusan bahkan lebih  katak dan anak katak, capung, laba-laba dan predator lainya untuk  menyeimbangkan habitat sawahnya. Kemudian, dia juga tak terlalu banyak menggunakan pupuk buatan.
Apa yang diperbuatnya? memberikan kotoran sapi dan mengembalikan jerami padinya ke sawah. Untuk jerami padi, petani ini memasukan ke sawah dalam jumlah banyak. Ternyata, di sinilah letak jawaban : JERAMI PADI.
Dalam satu penelitian yang dilakukan oleh Sugiyatna dan teman2, dinyatakan bahwa bila padi sawah menghasilkan jerami dengan bobot kering 5-7 ton maka di dalamnya terdapat kandungan hara N sekitar 49 kilogram. Untuk hara P2O5 sekitar 16 kg. Dan untuk K2O sekitar 145 kg. ( Sumber Sinar Tani )
Coba kita hitung kandungan hara tsb dalam bentuk pupuk yang ada di pasaran. Setelah saya hitung ternyata :
      Hara N sebesar 49 kg setara dengan 106,5 kg UREA atau 233,3 pupuk ZA
      Hara P2O5 sebesar 16 kg setara dengan 44,44 kg SP-36/TS-36 atau 88,88 SP-18
      Hara K2O sebesar 145 kg setara dengan 241,6 kg KCL(60)
Dari angka itu, ada yang Luar Biasa. Kandungan K2O nya atau hara yang ada pada pupuk KCL. Ternyata, disinilah rahsianya mengapa sawah petani yang saya sebutkan di atas begitu memikat hati walau dipupuk sekedarnya. Di samping pupuk kandang kotoran sapi.
Mengapa jerami begitu dahsyat bila dimasukan kembali ke sawah :
Pertama, tanah sawah jadi sehat. Bila jerami dimasukan drainase sawah jadi bagus. Perputaran oksigen lancar.
Kedua, jerami  menjadi media biak bagi mikroorganisme dan jesad renik. Setelah hal itu terjadi, berkembanglah cacing-cacing kecil. Selanjutnya berkembanglah anak katak, capung dll.
Ketiga, terjadinya proses kimia di dalam sawah, melalui proses yang rumit terjadi penguraian hara di dalamnya sehingga keberadaan hara mudah diserap oleh akar tanaman.
Keempat, di dalam jerami padi seperti yang saya jelaskan sudah terdapat hara N, P, K dll sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik/kimia. Dengan demikian dapat menghemat pengeluaran petani.
Kelima, dll

Kalau melihat fungsi jerami yang begitu dahsyat dan menguntungkan, mengapa para petani tak mau atau tak sempat melirik potensi yang demikian besar. Apalagi keberadaan jerami ada di depan mata.
Dari Berbagai Sumber


Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment