Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Telisik Sebab Penyakit Tetanus pada Ternak

DIOLUHTAN-suluhtani. Tetanus adalah kondisi kaku dan tegang di seluruh tubuh penderita akibat infeksi kuman. Kaku dan tegang seluruh tubuh ini terasa menyakitkan dan dapat menyebabkan kematian. Nah, pernahkah anda melihat kaki hewan ternak atau hewan peliharaan terkena tetanus? Rasanya tak tega jika kita melihat hewan yang terkena penyakit ini. Dia berjalan pincang sambil menahan sakit.

Penyakit ini bisa pula diartikan sebagai keracunan akibat neurotoksin yang disebabkan oleh Clostridium tetani dengan gejala klinis spasmus otot dan mengakibatkan kematian pada hewan mamalia serta manusia. Clostridium tetani merupakan bakteri berbentuk batang langsing, berukuran 0.4 - 0.6 x 2-5 mikron dan bersifat motil. Baik di dalam jaringan maupun pada biakan, bakteri tetanus dapat tersusun tunggal atau berantai membentuk filamen yang panjang.

Bakteri ini membentuk spora setelah dibiakkan selama 24 - 48 jam, spora bulat, terminal, dimana sel di tempat spora membengkak sehingga bakteri berbentuk seperti pemukul gendrang atau ”Drum stick bacteria”.

Pada biakan muda bakteri tetanus bersifat Gram positif, dan cepat berubah menjadi Gram negatif pada biakan yang lebih tua. Bakteri tetanus tumbuh pada biakan umum dalam suasana anaerob dan suhu optimum 37°C. Pada biakan cair membentuk sedikit kekeruhan yang kemudian menjadi bening setelah terjadi sedimentasi.

Pada lempengan agar darah akan terbentuk koloni yang dilingkari dengan zone hemolyse. Bakteri ini tidak memfermentasi karbohidrat atau menghidrolisa protein serta mencairkan gelatin membentuk koloni yang berbentuk sikat. Untuk menyimpan galur bakteri tetanus dibiakkan pada liver bouillon yang ditambah CaCl3.

Spora Clostridium.tetani bersifat sangat resisten, dapat tahan bertahun-tahun bila dalam keadaan terlindung terhadap sinar matahari dan panas. Theobald Smith telah menemukan beberapa strain yang tahan terhadap panas pada suhu 100°C selama 40-60 menit. Spora bakteri tetanus dapat mati oleh 5% phenol setelah kontak 10-12 jam.

Toksin tetanus stabil terhadap freeze-thawing. Tetapi rusak oleh sinar matahari langsung dalam waktu 15 jam pada suhu 40°C atau dalam larutan lain rusak dalam waktu 5 menit pada suhu 65°C. Toksin tidak diserap oleh tubuh dari saluran pencernaanAda 10 macam serotype bakteri tetanus yang semuanya mempunyai H dan O antigen, kecuali tipe IV yang tidak mempunyai H antigen. Toksin yang dibentuk ada dua macam, yaitu Hemolysin (tetanolysin, menghemolyse eritrosit, tidak berperanan sebagai penyebab tetanus) dan Neurotoksin (tetanospasmin, menyebabkan spasmus otot-otot, berperanan sebagai penyebab tetanus ).

Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi sesama peternak, pecinta hewan peliharaan, penyuluh pertanian, dan stakeholder lainnya.

Yusran A. Yahya NS (Source: wiki.isikhnas.com)

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment