Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Prosedur Penggudangan Pakan berdasarkan Tata Letak Penempatan


DIOLUHTAN-suluhtani. Untuk menjamin kualitas (Quality Assurance) harus melalui pengawasan mutu atau kontrol kualitas (Quality Control). Pengawasan mutu dilakukan pada setiap aktivitas dalam menghasilkan produk dimulai dari bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir. Bahan baku yang digunakan sebagai input dalam industri pakan ternak diperoleh dari berbagai sumber, mempunyai kualitas yang sangat bervariasi. Bervariasinya kualitas bahan baku disebabkan oleh variasi alami (natural variation), pengolahan (processing), pencampuran (adulteration) dan penurunan kualitas (dam aging and detioration).
Penyimpanan bahan baku pakan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Cara-cara penyimpanan ini disesuaikan dengan jenis dan spesifikasi bahan pakan untuk mempermudah proses penyimpanan dan pembongkaran kembali bahan yang disimpan. Beberapa cara penyimpanan tersebut antara lain penyimpanan di dalam gudang dengan kemasan, penyimpanan di dalam gudang dalam bentuk curah di lantai gudang, penyimpanan dalam bentuk curah di dalam tangki dan penyimpanan dalam bentuk curah di dalam silo, dan cara penyimpanan lainnya.
1. Tata Letak Penempatan
Untuk mendapatkan sistem penggudangan yang efektif, maka perlu dilakukan perencanaan tata letak penempatan bahan yang akan disimpan. Diantara tumpukan bahan terdapat lorong-lorong. Pengaturan lorong-lorong diantara tumpukan karung dimaksudkan untuk memperlancar pengaturan lalu lintas bahan di dalam gudang serta untuk peredaran udara yang memadai. Pengaturan tata letak penempatan bahan pakan atau pakan erat kaitannya dengan proses pemasukan untuk disimpan dan pengeluaran untuk digunakan atau didistribusikan, Pemasukan dan pengeluaran ini harus mengacu sistem FIFO (first in first out). Yang dimaksud sistem FIFO adalah bahan yang datang terlebih dahulu harus di keluarkan/digunakan terlebih dahulu. Pakan yang diproduksi dahulu harus didistribusikan dahulu. Perencanaan tata letak penempatan bahan pakan dapat digambarkan sebagai berikut : 
Perencanaan Tata Letak Penempatan Bahan Baku Pakan

2. Cara Penumpukan Bahan
Untuk penyimpanan bahan pakan atau pakan dengan menggunakan karung, cara penumpukannya dapat dilakukan dengan sistem pallet atau staffel. Sistem pallet biasanya digunakan cara penumpukan dengan model kunci 5 (lima). Cara penumpukan ini dilakukan apabila sistem penyimpanan dan pembongkaran bahan atau pakan menggunakan alat bantu forklif. Khusus untuk pakan jadi, penumpukan dilakukan di tempat pengemasan (bagging) dilakukan oleh tenaaga manusia, selanjutnya di bawa ke tempat penyimpanan dengan bantuan alat (forklift). Pada saat akan didistribusikan, pakan deiambil dari tempat penyimpanan juga menggunakan alat bantu forklift.
Cara Penumpukan Pakan Dalam Gudang

Keterangan:
1. Tumpukan pakan
2. Palet terbuat dari kayu
3. Lantai semen / cor
Jika penumpukan dilakukan dengan cara staffel, maka pada saat penyimpanan dan pembongkaran lebih banyak menggunakan bantuan tenaga manusia (dilakukan penumpukan secara manual).
Penumpukan dengan Sistem Staffel (Dok. Sunarno, 2013)

Penumpukan dengan Sistem Staffel (Dok. Tutik Nuryati)

Penumpukan Karung dengan Sistem Kunci Lima
Lapisan I dan lapisan ganjil berikutnya (tampak atas) (Dok. Tutik Nuryati)

Penumpukan Karung dengan Sistem Kunci Lima
Lapisan II dan lapisan genap berikutnya (tampak atas) (Dok. Tutik Nuryati)
3. Syarat Penyimpanan
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam penyimpanan pakan / bahan pakan agar kualitasnya tetap stabil antara lain :
a. Jumlah pakan yang disimpan tidak melebihi kapasitas gudang penyimpanan
b. Kadar air pakan tidak lebih dari 14%
c. Pakan harus dikemas dengan karung plastik + inner, hal ini untuk menghindari terjadinya kontak langsung antara pakan dengan udara luar.
d. Pakan disimpan dalam ruangan yang sejuk, kering, tidak lembab, sirkulasi udara baik dan tidak terkena sinar matahari langsung.
e. Tumpukan pakan sebaiknya tidak terlalu tinggi, sebaiknya tidak langsung menyentuh lantai atau menggunakan alas berupa pallet terbuat dari kayu.
f. Jarak antara lantai dan tumpukan pakan sekitar 10 – 15 cm, untuk menjamin terjadinya sirkulasi udara di antara tumpukan pakan dan lantai sehingga tidak lembab.
g. Jika perlu lantai ditutup dahulu dengan plastik.
h. Penerapan manajemen penggunaan pakan dengan sistem fifo (first in first out), yaitu pakan yang datang pertama digunakan pertama kali.
Ilustrasi Gudang Penyumpanan (Dok. Yoush Yahya)

Demikianlah artikel khusus mengenai tata cara/prosedur penggudangan pakan berdasarkan tata letak penempatan, hal ini untuk mempermudah dan menjamin kualitas (Quality Assurance) melalui pengawasan mutu atau kontrol kualitas (Quality Control). . Semoga bermanfaat bagi para petani, penyuluh pertanian dan stake holder peternakan lainnya.
Re-suluh/Editor: Yusran A. Yahya
Sumber Kutipan: Buku Ajar Siswa Agribisnis Pakan
Ternak Unggas, Kemendikbud RI, 2013.

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment