Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Tokoh-tokoh Muslim dalam Kedokteran Hewan


DIOLUHTAN. Islam adalah agama di dunia yang paling cepat perkembangannya, karena Islam mengajarkan perdamaian dan kasih sayang, termasuk pada hewan. Islam, mengatur kewajiban manusia pada hewan dan sebagainya, khususnya cara-cara penyembelihan hewan yang bisa dimakan.
Muslim dilarang menyembelih hewan di depan hewan lainnya dan disarankan agar proses penyembelihan dilakukan dengan cepat dan diusahakan hanya sedikit mungkin menimbulkan rasa sakit bagi hewan. Islam juga mengajarkan bagaimana cara berburu hewan dengan cara yang manusiawi. 
“Kami memiliki tuntunan adalam agama dari setiap langkah-langkahnya,” kata Profesor Siddiqi menguatkan pernyataan koleganya. Terkait dengan profesinya sebagai dokter hewan, Usman mengatakan bahwa Islam adalah agama di dunia yang paling cepat perkembangannya, karena Islam mengajarkan perdamaian dan kasih sayang, termasuk pada hewan. Islam, kata Dokter Usman, mengatur kewajiban manusia pada hewan, khususnya cara-cara penyembelihan hewan yang bisa dimakan.
Muslim dilarang menyembelih hewan di depan hewan lainnya dan disarankan agar proses penyembelihan dilakukan dengan cepat dan diusahakan hanya sedikit mungkin menimbulkan rasa sakit bagi hewan. Islam juga mengajarkan bagaimana cara berburu hewan dengan cara yang manusiawi.
“Kami memiliki tuntunan adalam agama dari setiap langkah-langkahnya,” kata Profesor Siddiqi menguatkan pernyataan koleganya. Terkait dengan profesinya sebagai dokter hewan, Usman mengatakan bahwa Islam adalah agama di dunia yang paling cepat perkembangannya, karena Islam mengajarkan perdamaian dan kasih sayang, termasuk pada hewan. Islam, kata Dokter Usman, mengatur kewajiban manusia pada hewan, khususnya cara-cara penyembelihan hewan yang bisa dimakan.
Muslim dilarang menyembelih hewan di depan hewan lainnya dan disarankan agar proses penyembelihan dilakukan dengan cepat dan diusahakan hanya sedikit mungkin menimbulkan rasa sakit bagi hewan. Islam juga mengajarkan bagaimana cara berburu hewan dengan cara yang manusiawi.
“Kami memiliki tuntunan adalam agama dari setiap langkah-langkahnya,” kata Profesor Siddiqi menguatkan pernyataan koleganya.
Bermula dari keingintahuan, ilmuwan Muslim mengembangkan bidang baru dalam kedokteran, yaitu kedokteran hewan. Pengembangan kajian ini biasanya berpijak pada ilmu lain yang sebelumnya dikembangkan, yaitu zoologi. Salah seorang ilmuwan Muslim yang berjasa memajukan bidang zoologi adalah ad-Damiri.
Tokoh yang hidup pada abad ke-14 itu menulis buku ensiklopedi hewan berjudul Hayat al-Hayawan al-Kubra. Ia sering mengembara ke berbagai wilayah untuk meneliti beragam jenis hewan. Al-Jahiz merupakan pakar zoologi yang tak kalah terkenal. Buku yang ia tulis berjudul Kitab al-Hayawan.
Buku al-Jahiz berisi penjelasan lengkap mengenai anatomibinatang, makanan, serta manfaat yang diperoleh hewan ternak. Dengan mengandalkan kajian zoologi, para dokter hewan bisa mengetahui karakteristik hewan tertentu. Dan, kajian tersebut sangat membantu untuk menghasilkan obat dan metode penanganan kesehatan hewan, termasuk menghindarkan hewan dari serangan penyakit.
Para dokter pun mengetahui metode pengembangbiakan, pemilihan pakan, dan perawatan hewan. Risalah paling awal tentang kedokteran hewan di dunia Islam berasal dari terjemahan karya ilmuwan Yunani kuno, Theomnestus, pada abad ke-4. Alih bahasa teks ilmiah tersebut dilakukan Hunayn ibnu Ishaq. Pada abad ke-9, hadir teks kedokteran hewan berbahasa Arab dengan judul Kitab al-Baytara fi Sifat al-Dawab min al-Khayl. Teks ini diterjemahkan dari buku medis yang berasal dari Persia. Pada perjalanannya, peradaban Islam berhasil melahirkan sejumlah dokter hewan.
Mereka bereputasi tinggi dan banyak berkontribusi dalam pengembangan kajianini. Sebut saja, misalnya, Abu Ubaydah (728-825). Ia menyusun buku yang terdiri dari 50 volume. Ia menjelaskan segala aspek kesehatan hewan. Cendekiawan ini juga menguraikan penjelasan terperinci tentang kuda.
Mulai dari cara pengembang-biakan, pemeliharaan, hingga manfaatnya. Sosok lainnya adalah Ibnu al-Awwan. Buku yang berhasil ia susun adalah Kitab al-Filaha yang berisi penjelasan teknik pemeliharaan hewan. Ibnu al-Baytar menyusun risalah far-makologi yang di dalamnya juga ia selipkan bab khusus membahas kedokteran hewan.

Pengobatan hewan
Sementara itu, Ahmad bin Muhammad al-Ishbili dalam Al-Muqhni fi al-Filaha berbicara tentang teknik pengobatan hewan. Ia menekankan pada upaya pencegahan. Sejumlah langkah yang ia sarankan dalam pencegahan itu adalah menjaga kebersihan kandang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, dan pemberian pakan yang berkualitas.
Sumbangan yang signifikan diberikan pula oleh al-Ghazali. Ia dikenal sebagai pakar di bidang kedokteran dan biologi. Pemikiran dan karyanya berhasil memacu bangkitnya studi kedokteran, khususnya ilmu anatomi dan pembedahan.
Dalam buku The Revival of the Religious Sciences, ia mendorong umat Islam mempelajari ilmu pengobatan. Uraian soal anatomi dan pembedahan, termasuk pada hewan, ia jelaskan dalam bukunya. Belajar anatomi, kata al-Ghazali, dapat membantu umat Islam memahami kegunaan bagian-bagian tubuh dan struktur tubuh.
Biasanya, literatur-literatur kedokteran hewan maupun zoologi hewan yang paling banyak dibicarakan.adalah kuda. Alasannya, kuda merupakan hewan yang sangat dekat dengan keseharian masyarakat. Sejak lama, manusia dan kuda seolah tak terpisahkan satu sama lain.
Berbeda dengan hewan lain, kuda juga memiliki paling banyak kegunaan bagi manusia.
Kuda adalah hewan tunggangan yang bisa berlari kencang, terutama bagi keperluan transportasi darat. Di samping itu, kuda punya tenaga yang kuat sehingga mampu menarik kereta barang.
Dalam dunia militer, banyak negara membentuk satuan pasukan berkuda. Begitu pula dalam ajang olaharaga. Kenyataan ini mendorong banyak kalangan termasuk ilmuwan untuk melakukan banyak kajian terhadap hewan ini. Hal ini ditegaskan oleh sejarawan sains Maqbul Ahmed dan Albert Zaki Iskandar dalam Science and Technology in Islam.
Menurut mereka, kuda telah menjadi objek peneli-tian yang sangat penting. Ini dilatarbelakangi oleh sikap orang-orang Arab yang selalu ingin menjaga kudanya tetap sehat dan kuat. Juga seperti diceritakan oleh Abu al-Maali dalam bukunya Bulugh al-Arab fi Ahwal al-Arab.
"Pengetahuan bangsa Arab tentang kuda jauh melebihi pengetahuan mereka tentang hewan-hewan lainnya," kata al-Maali. Sebuah buku lainya yang ada pada abad ke-14 berjudul Kamil al-Sina Atayn fi al-Baytara wa al-Zarqada, yang juga membahas soal kuda. Penulisnya adalah Ibnu al-Mundhir.
Al-Mundhir memberikan banyak informasi obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan hewan, termasuk kuda. Juga terdapat teknik-teknik untuk melatih kuda. Teks-teks kedokteran hewan hasil pemikiran para ilmuwan Muslim kemudian diadopsi kalangan Barat. ed ferry kisihandi
Profesi dokter hewan adalah salah satu profesi yang mulia. Dokter hewan tidak hanya bekerja mengobati hewan yang sakit, tetapi lebih ke arah mewujudkan kesehatan hewan, yang nantinya akan menunjang kesehatan manusia. Jika hewan yang dikonsumsi oleh manusia itu sehat, maka manusianya pun akan sehat dan sejahtera. Dokter hewan adalah jembatan antara kesehatan hewan dengan kesehatan manusia. Semoga aku bisa menjadi dokter hewan yang bermanfaat banyak bagi umat. Hidup Dokter Hewan Larangan membunuh semut
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Rasulullah saw. bahwa seekor seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan untuk mendatangi sarang semut dan membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya: Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih. (Shahih Muslim No.4157) 
Haram membunuh kucing
• Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang wanita disiksa karena mengurung seekor kucing sampai mati. Kemudian wanita itu masuk neraka karenanya, yaitu karena ketika mengurungnya ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum sebagaimana ia tidak juga melepasnya mencari makan dari serangga-serangga tanah. (Shahih Muslim No.4160)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang tidak diberi makan dan minum serta tidak pula ia melepasnya mencari makanan dari serangga-serangga tanah. (Shahih Muslim No.4161)
Keutamaan memberi makan dan minum kepada binatang ternak yang mulia
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tatkala seorang lelaki sedang berjalan pada sebuah jalan terasalah olehnya dahaga yang sangat. Lalu ia mendapati sebuah sumur dan bersegeralah ia meneruninya untuk minum. Ketika keluar, tiba-tiba dia melihat seekor anjing menjulurkan lidah sambil menjilat-jilati debu karena sangat haus. Lelaki itu berkata: Anjing ini sedang kehausan seperti aku tadi lalu turunlah dia kembali ke dalam sumur untuk memenuhi sepatu kulitnya dengan air lalu digigit agar dapat naik kembali. Kemudian ia meminumkan air itu kepada anjing tersebut. Allah berterima kasih kepadanya lalu mengampuninya. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Apakah kami akan mendapatkan pahala karena binatang-binatang seperti ini? Rasulullah saw. menjawab: Pada setiap yang bernyawa (mahluk hidup) ada pahalanya. (Shahih Muslim No.4162)
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw. bahwa pada suatu hari yang sangat panas seorang wanita pelacur melihat seekor anjing sedang mengelilingi sebuah sumur sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Ia kemudian melepas sepatu kulitnya (untuk mengambil air sumur yang akan diminumkan kepada anjing), lalu wanita itu diampuni dosanya. (Shahih Muslim No.4163)
Surah al-anbiya:107 " tidaklah KAMI mengutus manusia kecuali sebagai rahmat bagi semesta alam... "

Dihimpun dari berbagai artikel Islam
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment