Tidak ada yang lebih penting dalam pergaulan umat manusia di dunia ini selain komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pikiran, gagasan atau ide, atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Kita berkewajiban untuk mengupayakan segala cara untuk menggunakan semua alat yang ada agar penyuluhan menjadi efektif. media penyuluhan ini adalah salahsatu media visual yang memaparkan penyuluhan pada komoditi bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Cara/metode Pemeriksaan Kebuntingan pada Ternak Sapi



Dalam melaksanakan diagnosa kebuntingan memerlukan berbagai metode/cara dengan indikasi tertentu yang dapat memberikan hasil yang memuaskan/akurat dan tepat tapi mudah, murah/ekonomis, praktis dan efektif.  Dipihak lain, pilihan penggunaan metode biasanya disesuai-kan dengan ketersediaan alat/fasilitas, jenis kebutuhan, keadaan/kondisi yang praktis/mudah penggunaannya, dan sebagainya.
Adapun beberapa metode/cara diagnosa kebuntingan yang dapat diindikasikan dari luar (indikasi luar) maupun dalam (indikasi dalam) ternak betina yang bersangkutan, sebagai berikut:

1.      Indikasi Luar

  • Tidak kembali berahi (non return rate/NRR) setelah kawin/IB walaupun ± 3-7% berahi pada awal kebuntingan (kecuali ternak tersebut mandul, berahi tenang dan penyakit).
  • Abdomen cenderung membesar (bukan kenyang)
  • Ambing (kelenjar susu) berkembang dan membesar (sapi dara pada umur bunting 4-5 Bulan; induk lebih dari 8 bulan atau 1-4 minggu terakhir umur kebuntingan);
  • Hewan betina bertambah tenang, lamban dan hati-hati bergerak dengan bertambahnya umur kebuntingan.
  • Berat badan induk cenderung bertambah;
  • Ligamen pelvis mulai mengendur dan pelegokan jelas pada pangkal ekor (hewan kurus); oedema/pembengkakan dan relaksasi vulva pada minggu-minggu terakhir kebuntingan.
  • Gerak fetus dipantulkan dan diobservasi/dilihat dari luar melalui dinding perut (> 6 bulan), semakin nampak pada hewan kurus dan lapar.
  • Dan masih ada indikasi luar lain yang dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan kebuntingan pada ternak sesuai pengalaman masing-masing peternak

2.      Indikasi Dalam
  • Mengunakan ultra sonografi (USG) untuk mendeteksi adanya corpus luteum (CL) dan folikel pada ovarium.
  • Pengujian hormonal selama proses kebuntingan kadar/konsentrasi hormon tertentu seperti progesteron dalam darah akan relatif tinggi dan tetap pada periode tertentu masa kebuntingan dan sebaliknya untuk hormon estrogen, FSH dan LH akan relatif rendah sedangkan LTH (prolaktin) akan meningkat secara berangsur-angsur.
  • Palpasi per rektal terhadap perkembangan dan perubahan serta posisi bagian organ reproduksi hewan betina (terutama uterus, ovarium dan pembuluh darah uterus). Cara/metode inilah yang dikenal sebagai cara manajemen praktis, efektif dan ekonomis dalam mendiagnosa kebuntingan pada suatu usaha peternakan.
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment